Dihantui Resesi, Warga Kanada Was-was Tak Bisa Penuhi Kebutuhan Makan Keluarga
Sebuah survei mendapati lebih dari separuh orang dewasa di Kanada saat ini takut tidak dapat menyediakan makanan untuk keluarga mereka.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, OTTAWA - Warga Kanada semakin khawatir menghadapi inflasi yang tinggi secara historis dan ancaman resesi. Sebuah survei mendapati lebih dari separuh orang dewasa di Kanada saat ini takut tidak dapat menyediakan makanan untuk keluarga mereka.
Jajak pendapat yang dilakukan pada bulan lalu oleh Ipsos untuk Global News dan dirilis pada Rabu kemarin mendapati temuan bahwa 53 persen warga Kanada yang resah tentang 'apakah mereka akan mampu membeli makanan', angka ini naik 9 poin persentase dari bulan lalu.
Dikutip dari Russia Today, Kamis (8/12/2022), kekhawatiran terhadap ekonomi juga meningkat, dengan 86 persen responden mengatakan mereka khawatir tentang resesi yang melanda Kanada tahun depan, angkanya naik dari 83 persen di bulan Oktober lalu.
"Kami melihat perubahan yang sangat luar biasa dan signifikan dalam waktu singkat, warga Kanada jelas telah meningkatkan kecemasan atas potensi resesi, suku bunga, inflasi tinggi, dan akibatnya, kita melihat perubahan dramatis." kata Wakil Presiden senior Urusan Publik Ipsos, Sean Simpson.
Tingkat inflasi Kanada naik ke level tertinggi 39 tahun sebesar 8,1 persen pada Juni lalu dan tetap berada pada level tinggi yakni sekitar 7 persen.
Sejak saat itu. baru-baru ini pada kuartal pertama tahun lalu, harga konsumen naik pada tingkat tahunan sebesar 1 hingga 2,2 persen.
Baca juga: Bocorkan Rencana China ke Publik, Presiden Xi Jinping Tegur PM Kanada di KTT G20
Perlu diketahui, sebelum tahun 2022, inflasi Kanada berada di bawah angka 5 persen selama lebih dari 30 tahun.
Hampir setengah dari warga Kanada atau 48 persen khawatir menghabiskan dana 'lebih dari yang mereka mampu' untuk musim liburan, angkanya naik 15 poin dalam sebulan terakhir.
Sementara 52 persen khawatir mereka tidak akan mampu membeli hadiah untuk orang yang mereka cintai.
Baca juga: Kanada Siapkan Strategi Ekonomi Lebih Aktif di Indo Pasifik, Ini yang Akan Dijalankan
Jajak pendapat tersebut menunjukkan bahwa ketakutan juga meningkat tajam atas hilangnya pekerjaan dan harga bahan bakar.
Ipsos mengatakan 61 persen responden khawatir mereka tidak akan mampu membayar bensin, dan 42 persen khawatir mereka akan kehilangan pekerjaan jika ekonomi tidak juga membaik.