Iran Eksekusi Tahanan Pertama yang Lukai Penjaga Keamanan Selama Protes Kematian Mahsa Amini
Pemerintah Iran mengeksekusi tahanan pertama yang dihukum atas dugaan kejahatan selama protes nasional yang sampai saat ini masih berlangsung.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
Saudara laki-laki Amini diberitahu bahwa Amini akan dibawa ke pusat penahanan untuk menjalani "kelas pengarahan".
Baca juga: Iran Tuduh 2 Jurnalis Wanita yang Laporkan Kematian Mahsa Amini sebagai Mata-mata CIA
Mahsa Amini berasal dari kota Saqqez di Provinsi Kurdistan, di Iran barat.
Saat berada di pintu masuk Jalan Raya Haqqani bersama saudara laki-lakinya Kiaresh Amini, Mahsa Amini ditangkap oleh 'Patroli Bimbingan'.
Mahsa Amini lalu dipindahkan ke agen 'Keamanan Moral'.
Dia diduga ditangkap karena mengenakan jilbab yang tidak pantas.
Baca juga: Iran Tinjau Ulang Undang-Undang Jilbab setelah Protes atas Kematian Mahsa Amini Meluas
Amini dijanjikan akan dibebaskan tidak lama kemudian.
Dilarikan ke rumah sakit, sempat koma 3 hari
Namun Amini tidak pernah dibebaskan.
Amini justru dilarikan ke Rumah Sakit Kasra, di mana dia meninggal pada Jumat (16/9/2022), setelah sempat koma selama tiga hari.
Dalam sebuah posting-an di Instagram yang kini sudah dihapus, rumah sakit mengklaim Mahsa Amini sudah mati otak pada saat kedatangannya.
Baca juga: Pasukan Keamanan Iran Tewaskan 326 Orang dalam Aksi Protes Kematian Mahsa Amini
"Resusitasi dilakukan pada pasien, detak jantung kembali dan pasien dirawat di unit perawatan intensif," tulis pihak rumah sakit, lapor The Guardian.
"Sayangnya, setelah 48 jam pada hari Jumat, pasien mengalami serangan jantung lagi, karena kematian otak."
"Meskipun dengan upaya tim medis, mereka gagal untuk menghidupkannya kembali dan pasien akhirnya meninggal."
Saksi mata mengklaim Mahsa Amini dipukuli oleh patroli di dalam van, yang bermaksud membawanya ke pusat penahanan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)