China dan Arab Saudi Sepakati Perjanjian Kemitraan Strategis tanpa Ikut Campur Masalah Internal
Arab Saudi dan China sepakat menandatangani perjanjian kemitraan strategis untuk saling dukung tanpa ikut campur masalah internal, Jumat (9/12/2022).
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Deklarasi China dan Arab Saudi itu juga mencakup pernyataan bersama tentang Iran, saingan lama Arab Saudi dan mitra strategis China.
China dan Arab Saudi sepakat bekerja sama untuk memastikan program nuklir Iran bersifat damai.
Mereka juga meminta Iran untuk mempertahankan 'rezim non-proliferasi' sambil menekankan penghormatan terhadap prinsip-prinsip bertetangga baik, seperti diberitakan South China Morning Post.
Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya telah lama mengkhawatirkan program nuklir dan teknologi rudal Iran.
Arab Saudi telah memperkuat pertahanannya selama bertahun-tahun untuk melawan ancaman dari Iran.
Sekutunya, intelijen AS, mengatakan China membantu Iran mengembangkan rudal balistik.
Dengan adanya deklarasi bersama China, Arab Saudi bekerja sama di bidang keamanan.
Termasuk peningkatan komunikasi dan pertukaran informasi untuk memerangi terorisme dan kejahatan dunia maya.
Baca juga: Xi Jinping Bawa Huawei Kembangkan Teknologi 5G di Arab Saudi
Kerja sama di pasar minyak global
China dan Arab Saudi menekankan pentingnya stabilitas pasar minyak global dan peran Arab Saudi dalam mencapai keseimbangan ini.
"Republik Rakyat China menyambut peran Kerajaan Arab Saudi sebagai pendukung keseimbangan dan stabilitas di pasar minyak dunia, dan sebagai pengekspor utama minyak mentah yang andal ke China," kata pernyataan bersama yang diterbitkan oleh Saudi Press Agency milik Arab Saudi, dikutip dari CNBC Internasional.
China adalah importir minyak mentah terbesar di dunia.
Sementara Arab Saudi adalah pengekspor terbesar sumber daya minyak.
Arab Saudi juga memimpin aliansi produsen minyak dunia, OPEC+ yang berpengaruh secara global.
Pembicaraan China dan Arab Saudi sejauh ini menghasilkan penandatanganan "perjanjian kemitraan strategis komprehensif".
Termasuk 12 perjanjian dan nota kesepahaman dalam topik termasuk hidrogen, investasi langsung dan pembangunan ekonomi.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait China