Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Poin Penting Kunjungan Presiden China ke Arab Saudi, Ada Rencana Besar untuk Keamanan dan Minyak

Presiden China Xi Jinping bertemu dengan pemimpin Arab Saudi pekan lalu, berikut 5 poin penting dalam pertemuan tersebut.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in 5 Poin Penting Kunjungan Presiden China ke Arab Saudi, Ada Rencana Besar untuk Keamanan dan Minyak
BANDAR AL-JALOUD / AFP / SAUDI ROYAL PALACE
Gambar selebaran yang disediakan oleh Istana Kerajaan Saudi ini menunjukkan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (kanan) menyambut Presiden China Xi Jinping dalam sebuah upacara di ibu kota Riyadh, pada 8 Desember 2022. 

Arab Saudi menyediakan minyak, sedangkan AS memberikan keamanan militer dan mendukung kerajaan dalam perjuangannya melawan musuh regional, yaitu Iran dan proksi bersenjatanya.

Namun kerajaan Arab Saudi nampaknya tertarik untuk keluar dari perjanjian tradisional tersebut, dengan mengatakan bahwa diversifikasi sangat penting untuk visi Riyadh saat ini.

Selama pertemuan puncak antara China dan negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) di Riyadh, Xi Jinping mengatakan China ingin membangun kerja sama energi GCC-China saat ini.

Pemimpin China mengatakan mereka akan terus mengimpor minyak mentah secara konsisten dan dalam jumlah besar dari GCC, serta meningkatkan impor gas alamnya dari wilayah tersebut.

China adalah pembeli minyak terbesar di dunia, dengan Arab Saudi sebagai pemasok utamanya.

Dan pada hari Jumat, raksasa minyak nasional Saudi Aramco dan Shandong Energy Group mengatakan mereka sedang menjajaki kolaborasi dalam peluang penyulingan dan petrokimia terintegrasi di China, lapor Saudi Press Agency (SPA).

Pernyataan itu muncul di tengah kekurangan energi global, serta permohonan berulang kali dari Barat agar produsen minyak meningkatkan produksi.

Berita Rekomendasi

Kerajaan tahun ini telah melakukan salah satu investasi terbesarnya di China dengan investasi Aramco senilai $10 miliar ke dalam kompleks kilang dan petrokimia di timur laut China.

China juga tertarik untuk bekerja sama dengan Arab Saudi dalam keamanan dan pertahanan, bidang penting yang pernah diperuntukkan bagi sekutu Amerika kerajaan itu.

Merasa ada peningkatan ancaman dari Iran dan berkurangnya kehadiran keamanan AS di kawasan itu, Arab Saudi dan tetangga Teluknya baru-baru ini condong ke arah timur ketika membeli senjata.

3. Tidak campur tangan dalam urusan internal masing-masing

Gambar selebaran yang disediakan oleh Istana Kerajaan Saudi menunjukkan Raja Saudi Salman bin Abdulaziz menyambut Presiden China Xi Jinping (tengah) di ibu kota Riyadh, pada 8 Desember 2022.
Gambar selebaran yang disediakan oleh Istana Kerajaan Saudi menunjukkan Raja Saudi Salman bin Abdulaziz menyambut Presiden China Xi Jinping (tengah) di ibu kota Riyadh, pada 8 Desember 2022. (BANDAR AL-JALOUD / SAUDI ROYAL PALACE / AFP)

Salah satu konsep yang dijunjung oleh China adalah prinsip "tidak mencampuri urusan masing-masing."

Apa yang dimulai sebagai Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai antara China, India, dan Myanmar pada tahun 1954 kemudian diadopsi oleh sejumlah negara yang tidak ingin memilih antara AS dan Uni Soviet selama Perang Dingin.

Saat ini, Arab Saudi tertarik untuk mengadopsi konsep tersebut saat negara itu berada di antara sekutu tradisional Baratnya, blok timur dan Rusia.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas