Viktor Bout Beber AS Hukum Dirinya untuk Eksperimen Politik AntiRusia
Viktor Bout yang 12 tahun dipenjara di AS menganggap hukuman dirinya eksperimen politik AS untuk menghukum Rusia.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Viktor Bout, mantan tahanan AS yang telah dibebaskan kembali ke Rusia, mengungkapkan pengalamannya menjalani hukumana berat di negeri Paman Sam.
Kepada Maria Butina dari saluran televisi Russia Today, Sabtu (10/12/2022), Bout mengaku bagian paling sulit adalah kehilangan kesempatan berkomunikasi dengan keluarganya.
Selama 12 tahun menjalani hukuman di penjara Amerika, ia hanya mendapat kesempatan telepon satu kali dalam sebulan.
Karena langka ia lebih banyak menggunakan kesempatan itu untuk berkomunikasi dengan pengacaranya.
Ia lalu menggambarkan sistem penjara Amerika sebagai mesin yang dibuat khusus untuk "menghancurkan keinginan seseorang".
Dia kembali ke negara asalnya minggu ini setelah ditukar dengan pebasket Brittney Griner dalam pertukaran tahanan antara Washington dan Moskow.
Baca juga: Mengenal Viktor Bout, Pedagang Maut yang Disebut dalam Pertukaran Tawanan AS-Rusia
Baca juga: Rusia-AS Barter Tawanan, Pebasket Grinner Ditukar Pedagang Senjata Viktor Bout
Bout ditangkap di Thailand, lalu diekstradisi ke AS. Ia dituduh menjual senjata untuk kegiatan terorisme yang membunuh warga AS dan dihukum 25 tahun penjara.
Saat dipenjara di Pusat Pemasyarakatan Metropolitan New York selama persidangannya pada 2011, Bout mengenang bagaimana para tahanan menutup jendela sel mereka, dengan cahaya putih yang konstan untuk menggantikan siang hari.
“Mereka merampas segalanya,” katanya, menggambarkan penjara itu sebagai institusi yang terinspirasi “Nazi” yang dibangun untuk “menghancurkan keinginan seseorang.”
“Tantangan terbesar adalah tidak bisa berkomunikasi dengan orang yang saya cintai,” katanya.
“Fakta saya tidak dapat berbicara dengan teman dan keluarga saya, ini adalah tantangan terbesar,” imbuhnya.
“Satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah dengan mengatakan, 'Jika saya panik, apa gunanya?'” katanya kepada Maria Butina.
Maria Butina ini pernah ditangkap di AS atas tuduhan kegiatan spionase. Ia lalu ditukar dengan tawanan warga AS di Rusia.
Untuk mengurangi tekanan, Viktor Bout selama itu pula beralih ke membaca dan belajar bahasa asing.