Mantan Tahanan AS Viktor Bout Gabung Partai Demokrat Liberal Ultra Nasionalis Rusia
Viktor Bout kini bergabung dengan Partai Demokrat Liberal (LDPR) ultra-nasionalis Rusia. Ia mendapat kartu dan undangan resmi dari pemimpinnya.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Mantan tahanan Amerika Serikat (AS), Viktor Bout, telah kembali ke Rusia dan bergabung dengan partai Partai Demokrat Liberal (LDPR) ultra-nasionalis Rusia.
Viktor Bout dibebaskan dari AS setelah menjalani program pertukaran tahanan dengan pebasket AS, Brittney Griner, yang ditahan di Rusia, Kamis (8/12/2022).
Ia yang dulunya merupakan pedagang senjata, kini mengumumkan bergabung dengan LDPR melalui laman Telegram LDPR, Senin (11/12/2022).
Viktor Bout tampil pertama kali di publik setelah ia menerima kartu keanggotaan LDPR dari pemimpin partai LDPR, Leonid Slutsky.
Dalam video yang dipublikasikan di akun Telegram LDPR, terlihat Viktor Bout berdiri di atas panggung bersama Leonid Slutsky dan anggota partai terkemuka lainnya, seperti diberitakan BBC Internasional.
Ia juga berterima kasih atas bantuannya dalam mengamankan pembebasannya.
Baca juga: Mengapa Rusia Sangat Ingin Merebut Kota Kecil Bakhmut di Ukraina? Ini Kata Pakar
“Kami adalah partai patriot! Saya yakin Viktor Bout adalah orang yang berkemauan keras dan berani. Ia akan mengambil tempat yang layak di dalam LDPR. Selamat datang di barisan kami!” kata Slutsky kepada Viktor Bout.
Mendukung perang Rusia di Ukraina
Sebelumnya, Viktor Bout melakukan wawancara pertamanya dengan media RT, pada Sabtu (10/12/2022).
Selama wawancara pertama itu, Viktor Bout memuji Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ia juga menawarkan dukungannya untuk serangan Rusia ke Ukraina.
Bahkan, ia mengaku menyimpan foto Vladimir Putin di selnya di penjara keamanan menengah di Illionois selama masa penahanannya.
“Saya bangga menjadi orang Rusia, dan Putin adalah presiden kami,” kata Viktor Bout kepada Butina, seperti dikutip The New York Post.
"Saya tahu kami akan menang," katanya saat membahas tentang perang Rusia dan Ukraina.