Artis Iran Taraneh Alidoosti Ditangkap Polisi atas Tuduhan Berita Bohong dan Provokasi
Iran menangkap aktris top negara itu atas tuduhan menyebarkan berita bohong tentang protes nasional, kata media pemerintah pada Sabtu (17/12/2022).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Kepolisian Iran menangkap aktris Taraneh Alidoosti atas tuduhan menyebarkan berita bohong tentang protes nasional, Sabtu (17/12/2022).
Kantor Berita Republik Islam (IRNA) mengatakan Taraneh Alidoosti, dipenjara selama seminggu setelah menungkapkan solidaritasnya dengan rekannya yang dieksekusi, Mohsen Shekari.
Selain Taraneh Alidoosti, beberapa selebritas Iran lain juga telah dipanggil oleh badan peradilan karena mengunggah konten yang provokatif.
Namun tidak ada rincian lebih lanjut terkait berapa banyak publik figur yang tersangung kasus ini.
Dikutip Al Jazeera, bintang film The Salesman itu ditangkap karena tidak menunjukkan dokumen apapun yang sesuai dengan klaimnya.
Baca juga: Iran Sindir AS: Kami Tak Perlu Izin Negara Manapun untuk Berhubungan dengan Rusia
Dalam unggahannya, aktris berusia 38 tahun itu menghujat organisasi internasional yang membiarkan kematian Mohsen Shekari terjadi adalah aib umat manusia.
"Namanya Mohsen Shekari. Setiap organisasi internasional yang menyaksikan pertumpahan darah ini dan tidak mengambil tindakan adalah aib bagi umat manusia," kata Alidoosti.
Seperti diketahui, Shekari dieksekusi 9 Desember setelah didakwa oleh pengadilan Iran memblokir jalan di Teheran dan menyerang anggota pasukan keamanan negara itu dengan parang.
Iran eksekusi tahanan kedua
Pekan lalu, Iran mengeksekusi tahanan kedua, Majidreza Rahnavard, sehubungan dengan protes tersebut.
Tubuh Rahnavard dibiarkan tergantung di derek konstruksi sebagai peringatan bagi orang lain.
Otoritas Iran menuduh Rahnavard menikam dua anggota pasukan paramiliternya.
Baca juga: PBB Keluarkan Iran dari Badan Hak-hak Perempuan atas Tindakan Keras Protes Anti-pemerintah
Kedua pria itu dieksekusi kurang dari sebulan setelah mereka didakwa.
Aktivis mengatakan setidaknya selusin orang telah dijatuhi hukuman mati dalam sidang tertutup.
Alidoosti membuat setidaknya tiga unggahan di akun Instagramnya yang menyatakan solidaritas dengan pengunjuk rasa sejak demonstrasi pecah pada bulan September.
Akunnya, yang memiliki sekitar delapan juta pengikut, telah ditangguhkan.
Kematian Mahsa Amini
Iran telah diguncang oleh protes sejak kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun pada 16 September, yang meninggal setelah dipenjara oleh polisi moralitas.
Protes sejak itu berubah menjadi salah satu tantangan paling serius terhadap sistem pemerintahan Iran, yang diciptakan setelah Revolusi Islam 1979.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-295: Ukraina Tembak Jatuh 13 Drone Buatan iran di Atas Kyiv
Mengkritik pemerintah Iran
Alidoosti sebelumnya mengkritik pemerintah Iran dan kepolisiannya.
Pada Juni 2020, dia dijatuhi hukuman penjara lima bulan yang ditangguhkan setelah dia mengkritik polisi di Twitter pada tahun 2018 karena menyerang seorang wanita yang telah melepas jilbabnya.
Hengameh Ghaziani dan Katayoun Riahi, dua aktris terkenal lainnya di Iran, ditangkap oleh pihak berwenang karena mengungkapkan solidaritas dengan pengunjuk rasa di media sosial.
Keduanya telah dibebaskan.
Setidaknya 495 orang tewas dalam demonstrasi di tengah tindakan keras keamanan, menurut Aktivis Hak Asasi Manusia di Iran, sebuah kelompok yang telah memantau protes sejak dimulai.
Lebih dari 18.200 orang telah ditahan oleh pihak berwenang.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)