Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Tambah Pasukan Perang di Ukraina, Putin: Kami Optimis Memenangkan Pertempuran

Putin mengklaim bahwa langkah ini dapat mengantarkan Rusia untuk memenangkan medan pertempuran yang kian memanas

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Rusia Tambah Pasukan Perang di Ukraina, Putin: Kami Optimis Memenangkan Pertempuran
Alexander NEMENOV / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat di layar yang dipasang di Lapangan Merah saat ia berpidato pada rapat umum di Moskow tengah pada 30 September 2022. Rusia akan menambah kapasitas angkatan perang di Ukraina dari 1,15 juta menjadi 1,5 juta personel. 

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengumumkan rencana negaranya yang akan menambah kapasitas angkatan perang di Ukraina dari 1,15 juta menjadi 1,5 juta personel.

Rencana ini muncul setelah presiden Vladimir Putin beserta jajaran petinggi militer Rusia menggelar rapat pada Rabu (21/12/2022), dalam pertemuan tersebut Putin menggambarkan pertempuran di Ukraina sebagai tragedi agresi.

“Kami selalu menganggap rakyat Ukraina sebagai saudara, dan saya masih berpikir demikian. Apa yang terjadi memang sebuah tragedi, tapi itu bukan akibat dari kebijakan kami," ujar Putin.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-302: Zelensky Berpidato di Depan Kongres AS

Alasan tersebut yang kemudian mendorong Putin untuk melanjutkan operasi militer sampai tujuannya tercapai.  Tak disebutkan secara pasti kapan peningkatan kapasitas angkatan bersenjata akan dilaksanakan pemerintah Moskow.

Namun Putin mengklaim bahwa langkah ini dapat mengantarkan Rusia untuk memenangkan medan pertempuran yang kian memanas.

Mengingat belakangan ini pimpinan tertinggi Ukraina yakni Volodymyr Zelensky tengah merencanakan pertemuan dengan presiden AS Joe Biden di Washington.

Sebagai informasi, Invasi antara Rusia dan Ukraina pecah setelah Zelensky mengungkap ketertarikannya untuk bergabung dengan anggota pakta NATO, sayangnya rencana ini ditentang keras oleh Rusia.

BERITA REKOMENDASI

Putin menganggap bahwa retorika  yang dilakukan Ukraina berpotensi mengancam keamanan negaranya. Khawatir apabila ancaman Ukraina dapat menghancurkan pertahanan Rusia,  pemerintah Moskow akhirnya terpaksa menggelar operasi militer di Kiev pada Februari lalu.

Pengiriman pasukan militer yang dilakukan Putin sebagai bentuk demiliterisasi, atau pencegahan agar Ukraina tak menjadi benteng anti-Rusia usai bergabung dengan NATO.

Tak hanya itu operasi militer ini digelar dengan bertujuan untuk denazifikasi agar dapat membebaskan Ukraina dari pengaruh kelompok nasionalis radikal dan neo-Nazi, seperti yang dilansir dari Financial Post.

“Selama berabad-abad, musuh strategis kami mencanangkan misi untuk melemahkan dan memecah-belah negara kami, namun saya sama sekali tidak ragu. Kami yakin tujuan yang dicanangkan akan tercapai," kata Putin

Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin: Rusia akan Kembangkan Pasukan Tempur Nuklir

Tak tanggung-tanggung untuk mensukseskan operasi militer, Putin bahkan menyiapkan kenaikan dana pertahanan sebesar 43 persen. 


Meski saat ini anggaran Rusia tengah mengalami defisit hingga melesat 2 persen dari produk domestik bruto akibat sanksi pembatasan harga minyak yang berlakukan Barat. Akan tetapi hal tersebut tak menghalangi rencana Putin untuk memperkuat armada militernya selama berada di zona perang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas