Badai Ekstrem Arktik Tewaskan 28 Orang di Amerika, Hambat Perjalanan dan Sebabkan Pemadaman Listrik
Selain mewaskan sejumlah warga Amerika, 8.000 penerbangan telah dibatalkan sejak Jumat karena badai yang dimulai dari Arktik.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Sekitar 60 persen populasi Amerika Serikat (AS) telah menghadapi semacam peringatan cuaca musim dingin sebagai akibat dari badai ekstrem, yang diperkirakan akan terus berlanjut dalam beberapa hari mendatang.
Badai musim dingin yang hebat telah menyebabkan sedikitnya 28 orang tewas dan sekitar 380.000 rumah serta bisnis beroperasi tanpa listrik di seluruh AS.
Bahkan lebih dari 8.000 penerbangan telah dibatalkan sejak Jumat karena badai yang dimulai dari Arktik.
Layanan Cuaca Nasional (NWS) melaporkan bahwa badai tersebut hampir belum pernah terjadi sebelumnya, membentang dari Great Lakes dekat Kanada hingga Sungai Rio Grande di sepanjang perbatasan dengan Meksiko.
Baca juga: Orang Amerika dan Kanada Hadapi Badai Musim Dingin Ekstrem Saat Natal
Lembaga itu mengatakan bahwa suhu telah menukik drastis di bawah normal dari timur Pegunungan Rocky ke Appalachian, setelah apa yang disebut sebagai badan siklon bom.
Menurut mereka, fenomena alam ini berkembang di dekat Great Lakes, menyebabkan kondisi badai salju, termasuk angin kencang dan turunnya salju yang lebat.
NWS juga mengatakan bahwa 'suhu dingin yang mengancam jiwa dan angin dingin yang berbahaya akan menciptakan bahaya bagi para pelancong yang terjebak," jelas NWS.
Kematian terkait cuaca buruk telah tercatat di banyak negara bagian AS, termasuk Colorado, Kansas, Kentucky, Missouri, Michigan, Nebraska, New York, Ohio, Oklahoma, Tennessee, Vermont dan Wisconsin.
Dikutip dari laman Sputnik News. Minggu (25/12/2022), Eksekutif Erie County Mark Poloncarz dari Negara Bagian New York mengatakan pada Sabtu kemarin bahwa kondisi badai salju diperkirakan akan berlanjut hingga setidaknya Minggu pagi waktu setempat.
Ia memperingatkan, badai musim dingin dapat bertahan setidaknya selama 36 jam ke depan, dengan peringatan badai salju berlaku hingga pukul 7 pagi pada hari Natal.
"Ini masih merupakan situasi yang mengancam jiwa. Ini tidak bisa dianggap enteng, pasukan Garda Nasional pun tiba untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak dalam kendaraan," kata Poloncarz.
Wakil Komisaris Daerah untuk Kesiapsiagaan Bencana dan Keamanan Dalam Negeri Gregory Butcher menyatakan bahwa badai ini alan meningkat signifikan :untuk beberapa hari mendatang'.
Uskup Keuskupan Buffalo, negara bagian New York, AS, Michael W Fisher pun meminta gereja-gereja untuk menyiarkan secara langsung Misa Natal karena cuaca buruk.
"Meskipun ini Natal, dalam kondisi berbahaya ini, tidak seorangpun boleh membahayakan diri sendiri atau orang lain," cuitnya di Twitter.