Harga Sewa Rumah Melonjak, Mahasiswa di Inggris Pilih Tidur di Depan Gedung Kampus
Krisis properti di Inggris kian parah karena keberadaan rumah hunian sewa semakin sulit ditemukan, lantaran pemilik kost memperketat izin sewa
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Harga perumahan dan sewa properti di Inggris yang kian melonjak, membuat mahasiswa terpaksa menjadi tunawisma lantaran harus tidur di depan gedung olahraga atau di dalam mobil karena tak mampu membayar tagihan.
Meningkatnya harga komoditas pangan dan biaya tagihan listrik, tak hanya memicu krisis biaya hidup di Inggris. Namun juga membuat para mahasiswa kesulitan untuk mendapatkan hunian dengan harga yang terjangkau.
Sejak awal tahun akademik, mahasiswa di seluruh universitas Inggris mengeluhkan persaingan sengit untuk mendapatkan kamar sewa indekos selama tahun akademik 2022 dan 2023 dengan harga yang ramah di kantong.
Baca juga: Inflasi Inggris Melandai di November 2022, Sentuh 10,7 Persen
Kondisi ini kian diperparah karena pihak universitas makin memperketat pemberian akomodasi hunian bagi mahasiswanya. Imbas dari adanya pembekuan investasi serta konflik antar rezim perencanaan di beberapa kota.
Para ahli mengatakan semakin banyak pelajar yang memilih menjadi tunawisma dan tinggal di perumahan yang tidak layak, karena jumlah properti di Inggris terus mengalami kenaikan harga.
Krisis properti di Inggris kian parah karena keberadaan rumah hunian sewa semakin sulit ditemukan, ini lantaran pemilik kost cenderung memperketat pemberian izin sewanya. Karena khawatir apabila pihak penyewa tidak dapat membayarkan tagihan.
"Anda mulai melihat perumahan siswa mengalami kekurangan di sebagian besar universitas," kata Martin Blakey, kepala eksekutif badan amal perumahan mahasiswa Unipol.
Menurut data portal penyewaan indekost, StuRents yang dihimpun oleh The Guardian menunjukan bahwa 70 persen atau sekitar 207.000 mahasiswa di Inggris mengalami kesulitan untuk menemukan hunian tempat tinggal.
Baca juga: Harga Gas Melonjak 130 Persen, Inflasi Inggris pada Oktober Tembus 11,1 Persen
Hingga membuat 28 persen mahasiswa di Preston hidup sebagai tunawisma dengan tidur di sofa umum, atau tinggal di Airbnb, hotel, atau bahkan di mobil. Kondisi serupa juga dialami oleh 25 persen mahasiswa di Bristol, serta 10 persen di Birmingham dan Swanse.
Tekanan ini juga membuat satu dari 10 mahasiswa Student Beans terpaksa kembali tinggal dengan orang tua dan harus menempuh perjalanan yang jauh demi menghemat biaya .
Sementara itu pihak universitas Portsmouth dan London timur mengkonfirmasi jumlah siswa tunawisma telah melesat jauh lebih tinggi di sepanjang tahun ini.
Krisis ini jadi yang terparah yang pernah dialami Inggris sejak tahun 1970-an. Tak hanya di London, krisis serupa juga terjadi di Skotlandia tepatnya setelah pemerintah menerbitkan peraturan perencanaan bagi calon pembeli tanah.
Dimana sebelum mengajukan pembelian atau sewa rumah mereka diwajibkan untuk memiliki beberapa pekerjaan. Cara ini dimaksudkan agar calon penyewa tidak mengalami kendala saat membayarkan tagihannya.