25 Orang Tewas saat Banjir di Filipina, Sebagian Besar Korban Ditemukan Tenggelam
Banjir di Filipina tewaskan 25 orang. Sebagian besar korban ditemukan tenggelam. Banjir ini disebabkan cuaca ekstrem di Provinsi Misamis Occidental.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Banjir di Filipina telah menewaskan 25 orang, menurut laporan hari ini, Rabu (28/12/2022).
Jumlah ini meningkat dari 17 kematian yang dikonfirmasi pada Selasa (27/12/2022).
Sebagian besar korban meninggal karena tenggelam, termasuk di Provinsi Misamis Occidental.
Pihak berwenang Filipina saat ini masih melakukan pencarian 26 korban yang dilaporkan hilang.
Sementara itu, korban terluka yang terkonfirmasi berjumlah sembilan orang.
Puluhan ribu orang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena banjir yang disebabkan hujan deras pada 25 Desember 2022.
Baca juga: Daftar 21 Wilayah Pesisir Indonesia yang Berpotensi Mengalami Banjir Rob Menurut BMKG
Badan Klimatologi setempat mengatakan potensi hujan sedang hingga lebat mungkin akan terjadi di wilayah selatan dan tengah Provinsi Misamis Occidental, seperti diberitakan Channel News Asia.
Cuaca ekstrem itu berpotensi terjadi pada 28-29 Desember 2022 karena daerah bertekanan rendah di lepas pantai yang dapat berkembang menjadi depresi tropis.
"Banjir dan tanah longsor yang disebabkan hujan kemungkinan besar terjadi, terutama di daerah yang sangat atau sangat rentan terhadap bahaya ini," kata Badan Klimatologi setempat.
Badan bencana mengatakan upaya bantuan sedang dilakukan untuk membantu orang-orang di daerah yang dilanda banjir.
Hingga kini, lebih dari 81.000 orang berlindung di pusat-pusat evakuasi.
Baca juga: Pemprov DKI Kerjasama dengan BNPB Antisipasi Banjir di Awal Tahun 2023
Pihak berwenang Filipina akan melakukan pengawasan udara atas Misamis Occidental untuk menilai tingkat kerusakan.
Cuaca ekstrem ini terjadi selama akhir pekan lalu, saat Filipina bersiap untuk liburan Natal yang panjang.
Filipina termasuk dalam daftar negara paling rentan terhadap dampak perubahan iklim.
Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa badai menjadi lebih kuat saat dunia menjadi lebih hangat.
Pencarian Korban Hilang
Baca juga: Cuaca Ekstrem Akibatkan Banjir dan Tanah Longsor di Pulau Bawean Gresik
Badan Bencana Nasional Filipina masih melakukan pencarian korban hilang.
Mereka mengatakan banjir dan tanah longsor kali ini disebabkan hujan, tidak seperti bencana sebelumnya yang biasanya dipicu oleh topan dan badai tropis.
"Operasi pencarian dan penyelamatan berlanjut, dipimpin oleh penjaga pantai karena kebanyakan dari mereka adalah nelayan yang hilang," kata perwakilan Badan Bencana Nasional Filipina, Diego Agustin Mariano kepada radio DZMM, seperti diberitakan The Guardian.
Mereka juga mencatat lebih dari 300 daerah banjir dan 20 tanah longsor akibat hujan, yang secara kolektif telah memaksa lebih dari 80.000 orang berlindung di pusat-pusat evakuasi.
Hari ini, sebagian besar banjir telah surut.
Media lokal Filipina menunjukkan gambar orang-orang yang berdesakan di pusat evakuasi di sebuah gimansium, Rabu (27/12/2022).
Selain itu, penduduk di kawasan yang telah surut mulai memindahkan puing-puing dan membersihkan rumah setelah hujan lebat berhari-hari.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Banjir di Filipina