Pertumbuhan Ekonomi Vietnam Melesat 8,02 Persen, Laju Tercepat Sejak 1997
Aktivitas ekspor tahun ini mengalami kenaikan 10,6 persen menjadi 371,85 miliar dolar AS.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, HANOI – Aktivitas perekonomian Vietnam mengalami pertumbuhan pada 2022 dengan produk domestik bruto (PDB) meningkat sebesar 8,02 persen.
Pertumbuhan ekonomi Vietnam di tahun ini merupakan laju tercepat sejak 1997, didukung oleh penjualan ritel dan ekspor domestik yang kuat.
Dilansir dari Channel News Asia, angka tersebut lebih tinggi dari target pertumbuhan resmi sebesar 6,0 persen hingga 6,5 persen dan pertumbuhan tahun lalu hanya 2,58 persen, ketika penguncian akibat Covid-19 berdampak pada ekonomi dan berdampak pada aktivitas manufaktur.
Angka pertumbuhan tahunan yang tinggi terjadi meskipun ada kekhawatiran akan resesi global dan dampaknya terhadap permintaan ekspor dari Vietnam, produsen utama barang-barang seperti tekstil, alas kaki, dan elektronik untuk merek-merek internasional ternama.
Baca juga: China Revisi Pertumbuhan Ekonomi 2021 Jadi 8,4 Persen
"Kinerja ekonomi patut dicatat di tengah ketidakpastian dan tantangan ekonomi dan politik global," kata Biro Statistik Umum (GSO) dalam sebuah laporan.
Selain itu, Biro Statistik Umum juga mencatat bahwa pertumbuhan PDB Vietnam pada kuartal IV adalah 5,92 persen, melambat dari pertumbuhan 13,71 persen pada kuartal III tahun ini.
“Aktivitas ekspor tahun ini mengalami kenaikan 10,6 persen menjadi 371,85 miliar dolar AS, sementara penjualan ritel naik 19,8 persen,” kata GSO.
“Indeks Harga konsumen pada Desember naik 4,55 persen dari tahun sebelumnya,” imbuhnya.
Bank Sentral Vietnam Beli Lebih Banyak Dolar AS
Awal pekan ini, Bank sentral Vietnam menyampaikan pihaknya sedang melakukan upaya untuk menopang cadangan devisa dengan membeli lebih banyak dolar AS, setelah terpaksa menjual sejumlah besar greenback di awal tahun untuk mendukung mata uang Dong Vietnam.
"Ada sinyal positif di pasar valuta asing yang memungkinkan bank sentral melanjutkan pembelian mata uang asing," kata Dao Minh Tu, wakil gubernur bank sentral Vietnam.
Bank sentral Vietnam tidak mengungkap besarnya cadangan devisa. Namun, jumlahnya diperkirakan mencapai 100 miliar dolar AS pada akhir 2021.
Melansir dari Reuters, bank sentral Vietnam (SBV) awal tahun ini terpaksa menjual sejumlah besar dolar AS ke pasar untuk mendukung mata uang Dong Vietnam, yang telah mencapai rekor terendah dalam beberapa bulan terakhir karena Federal Reserve AS berulang kali menaikkan suku bunga demi menjinakkan inflasi.
Sebelumnya, bank sentral Vietnam juga mengatakan bahwa pihaknya akan mengelola kebijakan moneter dengan cara yang fleksibel untuk menjaga inflasi sebesar 4,5 persen tahun depan, yang bertujuan untuk "menstabilkan pasar moneter dan valuta asing demi memastikan keamanan sistem perbankan".
Adapun Vietnam menjadi salah satu negara di Asia Tenggara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat, didukung oleh manufaktur dan ekspor yang kuat, dengan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto sebesar 8 persen tahun ini.