Puluhan Tentara Rusia Jadi Korban dalam Serangan Ukraina di Makiivka
Dua rudal yang diluncurkan militer Ukraina dilaporkan telah ditembak jatuh oleh pertahanan udara Rusia, namun empat rudal lainnya menghantam gedung.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Moskow telah meluncurkan serangan malam di jam-jam awal tahun ini di daerah perkotaan yang terletak ratusan kilometer dari garis depan perang, termasuk Kyiv.
Setelah menembakkan serangkaian rudal pada Sabtu (31/12/2022), Rusia meluncurkan puluhan drone Shahed buatan Iran pada Minggu dan Senin.
Baca juga: Ukraina Balas Serangan Malam Tahun Baru Rusia, Enam Warga Donetsk dan Lugansk Meregang Nyawa
Ukraina mengatakan pada Senin bahwa mereka telah menembak jatuh 39 drone dalam gelombang serangan terbaru, termasuk 22 drone yang melintas di atas Kyiv.
Pejabat Ukraina mengatakan, pengeboman yang intensif adalah tanda keputusasaan Rusia karena kemampuan Ukraina untuk mempertahankan wilayah udaranya telah meningkat dengan dukungan militer yang berkelanjutan dari sekutu Baratnya.
"Sekarang mereka sedang mencari rute dan mencoba menyerang kami, tetapi taktik teror mereka tidak akan berhasil," kata kepala staf Presiden Volodymyr Zelenskyy, Andriy Yermak, di Telegram.
“Langit kita akan berubah menjadi perisai,” lanjutnya.
Zelenskyy pada Minggu memuji Ukraina karena menunjukkan rasa terima kasih kepada pasukan mereka dan satu sama lain, serta mengatakan upaya Rusia akan sia-sia.
“Drone, rudal, yang lainnya tidak akan membantu mereka karena kita bersatu. Mereka dipersatukan hanya oleh rasa takut,” kata Zelenskyy.
Sementara Rusia mengatakan serangannya, yang telah memadamkan listrik dan alat pemanas bagi jutaan warga Ukraina di musim dingin, bertujuan untuk mengurangi kemampuan Ukraina untuk berperang.
Baca juga: Drone Selamat Tahun Baru 2023 Berbahasa Rusia Jatuh di Kyiv Ukraina, Disebut sebagai Hadiah
Sedangkan pemerintah Ukraina mengatakan serangan itu tidak memiliki tujuan militer dan merupakan kejahatan perang yang dimaksudkan untuk merugikan warga sipil.
Perang Rusia di Ukraina, yang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II, telah menewaskan puluhan ribu orang, mengusir jutaan orang Ukraina dari rumah mereka dan membuat sebagian besar Ukraina menjadi puing-puing.
Meskipun pertumpahan darah meningkat, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tidak akan berhenti dalam serangan tersebut, dan Moskow baru-baru ini menolak rencana perdamaian yang diajukan oleh Zelenskyy.
Proposal 10 poin Zelenskyy meminta Rusia untuk menghormati integritas teritorial Ukraina dan menarik semua pasukan Moskow dari negaranya.
Namun, Kremlin bersikeras Kyiv harus menerima aneksasi Rusia atas empat wilayah Ukraina yang sebagian diduduki, yaitu Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhia, yang secara sepihak diklaim Moskow sebagai miliknya pada September.
Rusia juga mengatakan Ukraina harus menerima kekalahan Krimea.