Masyaallah, Perbukitan Kota Mekkah yang Dulu Kering Gersang Kini Menghijau
Sejumlah netizen membagian foto-foto pemandangan menghijau di kota Mekkah melalui akun twitter.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, RIYADH - Pemandangan berbeda kini terlihat di sejumlah wilayah di Arab Saudi.
Pemandangan perbukitan di Kota Mekkah dan Madinah yang selama ini kering gersang, berubah menjadi hijau sejak wilayah ini diguyur hujan terus-menerus.
Sejumlah netizen membagian foto-foto pemandangan menghijau di kedua kota di akun twitter.
Misalnya, seperti yang dibagikan netizen Lulu Basmah, pemilik akun twitter @bundaathira.
"Pemandangan hijau setelah hujan deras baru-baru ini di atas padang pasir di Makkah, Madinah, dan tempat lain di Arab Saudi," tulisnya pada caption di empat foto pemandangan kota Makkah yang dia bagikan.
Mengutip Kontan bagian Barat Arab Saudi yang selama ini merupakan gurun kering, kini tampak menghijau oleh rerumputan.
Pemandangan yang menghijau ini terlihat dari citra satelit.
Weather of Arabia menyebutkan, beberapa bagian Arab Saudi telah mengalami curah hujan sebanyak beberapa kali sejak Desember 2022.
Curah hujan terjadi dengan kecepatan yang hampir terus menerus untuk periode yang sangat lama dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Alasan berulangnya curah hujan adalah karena adanya arus udara tekanan rendah alias depresi atas pada sudut yang tidak biasa melintasi Mesir dan kemudian merembet ke utara.
Di Arab Saudi bagian barat, hal itu menyebabkan kasus ketidakstabilan atmosfer yang berulang, bertepatan dengan perluasan depresi Laut Merah dan aliran arus udara lembab di lapisan bangunan atmosfer.
Sebagai hasil dari curah hujan yang melimpah, terutama di wilayah barat Arab Saudi, muncul kawasan hijau di wilayah tersebut.
Area hijau ini terkonsentrasi di Arab Saudi bagian barat karena ke cuaca hangat di sana bersamaan dengan hujan.
Program penghijauan Arab Saudi.
Di sisi lain, Pemerintah Arab Saudi saat ini tengah melakukan program penghijauan. Nama program tersebut adalah Saudi Green Initiative (SGI).
Baca juga: Banjir di Jeddah: 2 Warga Meninggal, Sekolah Ditutup, hingga Sempat Tutup Akses Jalan ke Mekkah
Melansir Arab News, lewat program SGI ini, meskipun sebagian besar wilayah Arab Saudi ditutupi oleh gurun, sejumlah besar spesies tumbuhan asli ternyata mampu bertahan dari iklim yang keras
Di bawah payung SGI, upaya sedang dilakukan untuk melestarikan, dan bahkan meningkatkan jumlah vegetasi di seluruh Kerajaan.
Dari pemandangan padang pasir di utara hingga wilayah selatan Asir, wilayah ini merupakan rumah bagi banyak tumbuhan, termasuk lebih dari 2.000 spesies tumbuhan liar yang termasuk dalam 142 famili.
Menurut Pusat Satwa Liar Nasional Saudi, bagaimanapun, sekitar 600 spesies diklasifikasikan sebagai tumbuhan yang terancam punah dan 21 di antaranya sudah dianggap punah.
SGI, yang diumumkan pada Maret 2021, adalah proyek penghijauan terbesar yang pernah ada di negara itu, dengan target menanam 450 juta pohon pada tahun 2030. Pada akhir tahun 2021, sekitar 10 juta pohon telah ditanam di seluruh 13 wilayah Kerajaan.
Arab Saudi memiliki sekitar 2,7 juta hektar hutan, terutama di dataran tinggi barat daya Abha dan Asir yang terpencil.
Sepintas lalu, tujuan menanam 450 juta pohon mungkin terdengar ambisius, belum lagi rencana penghijauan gurun, terutama mengingat ekspansi perkotaan yang hingar-bingar yang terlihat di Kerajaan.
Namun faktanya, untuk mengatasi potensi bahaya urban sprawl, pemerintah Saudi telah menetapkan tujuan spesifik SGI untuk memasukkan ruang hijau secara harmonis ke dalam ekspansi perkotaan, termasuk taman dan penghijauan di dalam batas kota gurun Kerajaan.