Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Malaysia yang Berkunjung ke Indonesia

Anwar Ibrahim adalah seorang politisi Malaysia. Setelah beberapa dekade terlihat skandal politik, ia akhirnya menjadi perdana menteri.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Profil Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Malaysia yang Berkunjung ke Indonesia
Arif Kartono / AFP
Foto ini diambil pada 19 November 2022, memperlihatkan pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim, ketua Pakatan Harapan, menunjukkan jarinya yang bertinta setelah memberikan suara di tempat pemungutan suara selama pemilihan umum di Permatang Pauh, Penang Malaysia. Berikut profil Anwar Ibrahim selengkapnya. 

Ayahnya adalah Ibrahim Abdul Rahman, yang bekerja sebagai porter di sebuah rumah sakit.

Ibunya, Che Yan, adalah ibu rumah tangga.

Kedua orang tuanya kemudian menjadi politikus, ayahnya pensiun sebagai menteri kabinet.

Awalnya, Anwar bersekolah SD di Sekolah Melayu Cherok To'Kun, tetapi kemudian dipindahkan ke Sekolah Rendah Stowell, dan menyelesaikan pendidikan sekolah menengahnya di 'Bukit Mertajam' di Penang.

PM Malaysia Anwar Ibrahim dan istri berkunjung tiba di Jakarta dalam lawatan selama dua hari di Indonesia pada Minggu (8/1/2022)
PM Malaysia Anwar Ibrahim dan istri berkunjung tiba di Jakarta dalam lawatan selama dua hari di Indonesia pada Minggu (8/1/2022) (Twitter@anwaribrahim)

Baca juga: Tiba di Jakarta, PM Malaysia Anwar Ibrahim Pilih Indonesia Sebagai Negara Pertama yang Dikunjungi

Karier

Pada tahun 1968, Ibrahim mendaftar di 'Universitas Malaya' di Kuala Lumpur.

Dia dengan cepat menjadi presiden terpilih dari 'Persatuan Nasional Pelajar Muslim Malaysia'.

Berita Rekomendasi

Dia dikenal karena pandangan pro-Islamnya yang kuat.

Pemimpin muda itu kemudian memikul tanggung jawab lebih lanjut, terpilih sebagai presiden 'Masyarakat Bahasa Melayu' Universitas Malaya.

Tahun berikutnya ia kemudian menjadi salah satu pendiri 'Gerakan Pemuda Muslim Malaysia' sekaligus menjabat sebagai presiden 'Dewan Pemuda Malaysia'.

Pada tahun 1974, dia ditangkap karena ikut serta dalam protes mahasiswa melawan kemiskinan pedesaan.

Karena undang-undang keamanan negaranya yang kejam, dia menghabiskan hampir dua tahun di penjara tanpa pengadilan.

Dari tahun 1975-82, dia terpilih untuk mewakili seluruh wilayah Asia Pasifik di 'Majelis Pemuda Muslim Sedunia'.

Pada tahun 1991, Mahathir bin Mohamed naik untuk memimpin 'Organisasi Nasional Melayu Bersatu' (UMNO).

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas