Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Malaysia yang Berkunjung ke Indonesia

Anwar Ibrahim adalah seorang politisi Malaysia. Setelah beberapa dekade terlihat skandal politik, ia akhirnya menjadi perdana menteri.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Profil Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Malaysia yang Berkunjung ke Indonesia
Arif Kartono / AFP
Foto ini diambil pada 19 November 2022, memperlihatkan pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim, ketua Pakatan Harapan, menunjukkan jarinya yang bertinta setelah memberikan suara di tempat pemungutan suara selama pemilihan umum di Permatang Pauh, Penang Malaysia. Berikut profil Anwar Ibrahim selengkapnya. 

Setelah pemilihan umum, Mahathir Mohamed menjadi Perdana Menteri.

Meskipun Anwar adalah presiden dari berbagai organisasi, dia mengejutkan banyak pendukungnya pada tahun 1982 ketika dia bergabung dengan UMNO.

Setelah itu, dia diberikan serangkaian jabatan menteri.

Pada tahun 1989, atas jasanya sebagai Menteri Pendidikan, ia diangkat sebagai Presiden Konferensi Umum UNESCO.

Anwar Ibrahim diangkat sebagai Menteri Keuangan pada tahun 1991.

Reformasi pasar dan prinsip ekonominya bertepatan dengan peningkatan kemakmuran nasional.

Pada tahun 1998, Ibrahim terpilih menjadi Ketua Komite Pembangunan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF).

Berita Rekomendasi

Pada tahun 1993, dia terpilih menjadi Wakil Presiden Malaysia.

Terlepas dari tuduhan korupsi yang tersebar luas, dia terlihat dipersiapkan untuk mewarisi posisi Perdana Menteri.

Mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad (kanan) dan anggota parlemen oposisi Anwar Ibrahim (kiri) berbicara kepada media saat mereka memprotes penutupan parlemen di Kuala Lumpur pada 2 Agustus 2021.
Mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad (kanan) dan anggota parlemen oposisi Anwar Ibrahim (kiri) berbicara kepada media saat mereka memprotes penutupan parlemen di Kuala Lumpur pada 2 Agustus 2021. (Arif KARTONO / AFP)

Pada tahun 1997, ia diangkat sebagai penjabat Perdana Menteri selama dua bulan saat Perdana Menteri lama Mahathir sedang berlibur.

Mahathir dan Ibrahim kemudian mulai berselisih, karena Anwar Ibrahim mendukung program penghematan rekomendasi IMF sementara Mahathir ingin memetakan jalan lain.

Pada 20 September 1998, Anwar ditangkap.

Dia didakwa melakukan korupsi.

Selama di penjara, dia dipukuli oleh Irjen Polisi.

Pada April 1999, Anwar Ibrahim dihukum karena sodomi dan dijatuhi hukuman enam tahun penjara.

Dua bulan kemudian, pemimpin politik ini menerima hukuman sembilan tahun berikutnya.
Dakwaannya dicemooh secara luas secara global karena jelas merupakan penganiayaan politik.

Belakangan di tahun yang sama, Anwar mengajukan gugatan perdata terhadap Perdana Menteri Mahathir atas pencemaran nama baik.

Pada tanggal 2 September 2004, vonisnya dicabut oleh Mahkamah Agung Malaysia.

Dia kemudian memegang serangkaian posisi mengajar di lembaga pendidikan bergengsi, termasuk 'St. Antony's College' di Oxford, 'Johns Hopkins SAIS' di Washington, D.C. dan di 'School of Foreign Service' di Universitas Georgetown.

Pada November 2006, Anwar Ibrahim mengumumkan akan mencalonkan diri dalam pemilihan berikutnya.

Pada Juli 2008, Ibrahim kembali ditangkap atas tuduhan sodomi baru.

Penangkapan itu lantas mendiskualifikasinya dari pemilihan yang akan datang.

Partai PKR-nya memenangkan 31 kursi parlemen.

Menggunakan celah teknis, politisi tersebut tetap menjadi Pemimpin Oposisi, posisi yang dipegangnya hingga 16 Maret 2015.

Pada Januari 2012, setelah persidangan yang diperpanjang, Ibrahim dibebaskan dari semua tuduhan.

Ada kecaman global yang meluas atas keputusan tersebut karena dianggap ada unsur politik.

Namun Anwar Ibrahim tidak jatuh dan akhirnya menjadi Perdana Menteri Malaysia 2022.

Kehidupan Pribadi

Anwar Ibrahim menikah dengan Wan Azizah Wan Ismail.

Bersama-sama mereka memiliki enam anak: putra Mohd Ehsan dan putri Nurul Izzah, Nurul Nuha, Nurul Liham, Nurul Iman dan Nurul Hana.

Baik istri Wan Azizah Wan Ismail dan putrinya Nurul Izzah adalah politisi.

Ibrahim terkenal karena membuat pernyataan jujur ​​tentang Israel.

Ia mengklaim bahwa firma hubungan masyarakat Israel yang digunakan pemerintah Malaysia terkait langsung dengan kematian warga Palestina.

Banyak organisasi telah membuat tuduhan substantif bahwa pemimpin politik ini anti-Semit dalam beberapa pandangannya.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Larasati Dyah Utami)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas