Taiwan Kecam China Karena Adakan Latihan Militer Terbaru di Sekitar Taipei
Sementara China, yang memandang Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, telah meningkatkan tekanan militer, politik dan ekonomi untuk menegaskan klaimnya
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, TAIPEI - Taiwan memberikan kecaman kepada China hari ini, Senin (9/1/2023), karena Beijing mengadakan latihan tempur militer keduanya di sekitar pulau itu dalam kurun waktu kurang dari sebulan.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan telah mendeteksi 57 pesawat China. Sementara China, yang memandang Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, telah meningkatkan tekanan militer, politik dan ekonomi untuk menegaskan klaim tersebut.
Melansir dari Reuters, Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) mengungkapkan pasukannya mengadakan "patroli kesiapan tempur bersama dan latihan tempur yang sebenarnya" di laut dan wilayah udara di sekitar Taiwan, dengan fokus pada serangan darat dan serangan laut.
Baca juga: Kebohongan China Menuju Kebijakan Zero Corona Diungkap Televisi Jepang Sore Ini
Tujuan latihan tempur tersebut adalah untuk menguji kemampuan tempur bersama dan "dengan tegas melawan tindakan provokatif pasukan eksternal dan pasukan separatis kemerdekaan Taiwan", tambahnya dalam pernyataan singkat pada Minggu (8/1/2023) malam.
Kantor kepresidenan Taiwan mengungkapkan China membuat "tuduhan tidak berdasar" dan mengutuk keras latihan itu, serta mengatakan perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan dan kawasan itu adalah tanggung jawab bersama Taiwan dan China.
Posisi Taiwan sangat jelas, tidak akan meningkatkan konflik atau memprovokasi perselisihan, namun dengan tegas Taipei akan mempertahankan kedaulatan dan keamanannya, kata kantor kepresidenan Taiwan dalam sebuah pernyataan.
"Militer negara sangat memahami situasi di Selat Taiwan dan daerah sekitarnya dan merespons dengan tenang. Orang-orang kami dapat yakin," tambah kantor kepresidenan Taiwan.
Pada hari ini, kementerian pertahanan Taiwan mengatakan dalam 24 jam sebelumnya telah mendeteksi 57 pesawat China dan empat kapal angkatan laut yang beroperasi di sekitar pulau itu, termasuk 28 pesawat yang terbang ke zona pertahanan udara Taiwan.
Beberapa dari 28 pesawat itu melintasi garis median Selat Taiwan, garis tidak resmi antara Taiwan dan China, di antaranya pesawat tempur Su-30 dan J-16, sementara dua pesawat pengebom H-6 berkemampuan nuklir terbang ke selatan Taiwan, kata Kementerian Pertahanan Taiwan.
Baca juga: Xi Jinping Murka Teritorial China Dilintasi Kapal Perang Bersenjata Rudal Milik Militer AS
Dalam latihan tempur China pada akhir bulan lalu, Taiwan melaporkan sebanyak 43 pesawat China melintasi garis median.
China, yang tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk menguasai pulau itu, telah melakukan latihan militer secara teratur ke perairan dan wilayah udara dekat Taiwan selama tiga tahun terakhir.
Pada Agustus 2022, China mengadakan latihan perang di sekitar Taiwan, menyusul kunjungan Ketua DPR AS saat itu, Nancy Pelosi, ke Taipei.
Taiwan dengan tegas menolak klaim kedaulatan Beijing, dengan mengatakan hanya 23 juta penduduk pulau itu yang dapat memutuskan masa depan mereka.
Sedangkan Beijing sangat marah dengan dukungan Amerika Serikat untuk Taiwan, termasuk penjualan senjata.
Seperti kebanyakan negara lainnya, Amerika Serikat tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, tetapi Washington adalah pemasok senjata dan pendukung internasional terpenting di pulau itu.