Lato-lato Mainan Viral yang Dilarang AS Sampai Mesir, Disebut Berbahaya Hingga Melecehkan Presiden
Tak hanya itu, permainan ini juga semakin viral usai banyak netizen Indonesia yang memamerkan skill mereka di media sosial dalam memainkan lato-lato
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lato-lato, salah satu mainan yang akhir-akhir ini telah mencuri perhatian banyak orang di Indonesia.
Mainan yang mengeluarkan bunyi “tek-tek-tek” tersebut tergolong mudah untuk dimainkan dan juga mudah didapatkan.
Tak hanya itu, permainan ini juga semakin viral usai banyak netizen Indonesia yang memamerkan skill mereka di media sosial dalam memainkan lato-lato.
Baca juga: Lato-lato Makan Korban, Anak di Kalbar Harus Operasi Mata, Siswa Diimbau Tak Membawa ke Sekolah
Meski kini tengah menjadi tren di Indonesia, tetapi permainan itu sudah dimainkan sejak periode 1960-an. Cara memainkannya pun cukup sederhana, yakni dengan menggoyangkan dua bola yang diikat dengan tali supaya saling berbenturan.
Sejarah Permainan Lato-lato
Dilansir dari Quartz, permainan lato-lato berasal dari Amerika Serikat. Di negara asalnya, mainan tersebut diberi nama clackers, click-clacks, atau knockers.
Pada awal '70-an, ratusan pembuat mainan telah menjual jutaan clackers di seluruh dunia. Saat itu, clackers dibuat dari kayu atau logam hingga akhirnya ada yang juga membuatnya dari tempered glass.
Sejak saat itu pula, clackers sangat populer sehingga permainan itu menjangkau penduduk sebuah provinsi kecil di Italia utara bernama Calcinatello. Di wilayah yang mempunyai populasi 12.832 jiwa tersebut pernah diadakan kompetisi tahunan untuk penggemar clackers.
Dari sisi tampilan, clackers atau lato-lato ini bentuknya mirip dengan boleadoras, senjata pilihan untuk gaucho atau koboi ala Argentina yang digunakan untuk menangkap hewan bernama guanaco.
Hingga pada 1966, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), mengeluarkan peringatan terkait bahaya clackers.
FDA melarang mainan Clackers karena dianggap mengandung bahan kimia maupun radioaktif serta mudah terbakar.
Tiga tahun kemudian, kewenangan tersebut diperluas, yakni dengan melarang penjualan mainan clackers di pasaran.
Mesir Larang Permainan Lato-lato
Tak hanya di Amerika Serikat, permainan lato-lato juga telah dilarang di Mesir sejak 2017. Alasannya karena penamaan mainan itu melecehkan presiden Mesir, Abdul Fattah as-Sisi.
Melansir The New Arab, saat itu lato-lato di Mesir dinamai Sisi's balls. Sisi dianggap mirip dengan nama presiden, sedangkan balls mengacu pada organ reproduksi laki-laki. Oleh sebab itu, mainan itu juga dianggap melecehkan pemerintah.
Sumber lain menyebut, The clackers, yang kala itu telah menjadi mode mainan baru di Mesir, telah dijuluki "pendulum Sisi" atau memiliki arti sebagai "buah zakar Sisi".
Atas dasar kontroversi yang terjadi, Direktorat Keamanan Giza mengatakan pada saat itu bahwa polisi telah menangkap 41 penjual lato-lato dan menyita 1.403 pasang mainan itu.