Delegasi DPR RI Hadiri Sidang Parlemen Asia di Turki, Singgung Dinamika Global
BKSAP DPR RI menghadiri Sidang Parlemen Asia ke-13 di Turkiye pada 8-10 Januari 2023 usung tema penguatan multilateralisme hadapi perubahan global.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Delegasi Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menghadiri Sidang Parlemen Asia atau Asian Parliamentary Assembly (APA) yang ke-13 di Antalya, Turkiye, pada 8-10 Januari 2023.
Sidang APA kali ini mengusung tema penguatan multilateralisme dalam menghadapi perubahan dinamika global.
Delegasi DPR, yang dipimpin Ketua BKSAP Fadli Zon, menyerukan perlunya penguatan kerjasama parlemen tingkat regional untuk menghadapi berbagai tantangan kawasan mulai dari ketimpangan ekonomi, krisis kemanusiaan, hingga konflik.
Baca juga: PBB Sahkan Resolusi Pro Palestina, BKSAP DPR Ingatkan Implementasi Nyata dan Standar Ganda Barat
Dalam pidatonya pada sesi General Debate, Anggota Komisi I DPR RI tersebut menyatakan bahwa Asia sedang berada di jalur yang tepat untuk menjadi kekuatan utama dunia.
Hal itu ditopang oleh pertumbuhan ekonomi yang kontinyu, bonus demografi, perkembangan teknologi, serta berbagai modalitas sosial dan budaya.
Namun demikian, Politisi Partai Gerindra tersebut juga mengingatkan bahwa masih terdapat berbagai persoalan kawasan yang belum teratasi.
"Secara ekonomi negara-negara Asia sangat diverse dari yang paling maju hingga yang masih tertinggal. Asia juga merupakan salahsatu kawasan dengan tingkat konflik tertinggi di dunia sehingga akan sangat mempengaruhi dinamika global," kata Fadli Zon dalam keterangannya.
Beberapa persoalan seperti krisis kemanusiaan di Palestina akibat agresi militer Israel, pelanggaran HAM terhadap etnis Rohingya di Myanmar, diskriminasi dan kekerasan terhadap etnis Uyghur di Provinsi Xinjiang, serta instabilitas sosial-ekonomi di beberapa negara Asia lainnya seperti Afghanistan, Suriah, dan Yaman masih belum terselesaikan.
Baca juga: BKSAP DPR Tegaskan Indonesia Komitmen Atasi Perubahan Iklim, Ini Buktinya
Lebih lanjut, Fadli Zon juga menyebutkan beberapa tantangan bagi kerjasama multilateral yakni adanya sikap standar ganda, sanksi unilateral, ketegangan geo-politik, unilateralisme, dan rivalitas antar kekuatan global yang turut menciptakan distrust dan kecurigaan antara satu negara dengan negara lainnya.
Oleh karena itu, Indonesia mengajak seluruh anggota APA untuk keluar dari stigma tersebut dan fokus memperkuat kerjasama multilateral.
"Melalui semangat multilateralisme, kita mesti memanfaatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan regional untuk membangun kawasan yang lebih maju dan stabil. Parlamen negara-negara Asia melalui APA harus menjadi agen perubahan dan tidak hanya menjalankan rutinitas seperti biasa." katanya.
Pada bagian akhir pidatonya, Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 tersebut mengajak seluruh parlemen anggota APA untuk meningkatkan peran dialog dan diplomasi parlemen dalam menyelesaikan berbagai persoalan konflik di kawasan dan menciptakan perdamaian.
Fadli Zon berujar dunia memiliki tanggung jawab moral dan institusional untuk mendorong kerja sama antar negara yang lebih erat, lebih kuat, dan lebih adil.
Baca juga: Ketua BKSAP Fadli Zon: Hasil P20 Akan Dibawa ke Forum G20 November Mendatang
Sebagai bagian dari rangkaian Sidang APA ke-13, Politisi asal Bogor tersebut juga menghadiri Sidang Dewan Eksekutif yang dihadiri terbatas oleh pimpinan delegasi.