Joe Biden Umumkan Kondisi Darurat di Negara Bagian California, Amerika Serikat
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah mengesahkan deklarasi darurat untuk negara bagian California, yang telah dilanda badai musim dingin.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah mengesahkan deklarasi darurat untuk negara bagian California, yang telah dilanda badai musim dingin yang mematikan selama lebih dari seminggu.
Bencana ini mengakibatkan banjir, pemadaman listrik yang meluas bahkan kematian.
Dikutip dari laman Russia Today, Selasa (10/1/2023), Biden mengumumkan keputusan tersebut pada Senin kemarin, mencatat bahwa bantuan federal tidak hanya disetujui untuk menanggapi 'badai musim dingin yang parah, banjir dan tanah longsor' di California saja.
Namun juga untuk 'mengurangi atau mencegah ancaman bencana' di daerah yang paling parah terkena dampaknya.
Upaya bantuan bencana tersebut pun akan dikoordinasikan di bawah Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) dan Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) AS.
Otoritas dan penduduk setempat telah berbagi gambar yang dimaksudkan untuk menunjukkan akibat dari cuaca buruk selama lebih dari seminggu.
Termasuk banjir besar di daerah perkotaan dan satu longsoran batu yang berpotensi mematikan listrik di sepanjang jalan raya.
Gubernur California Gavin Newsom telah meminta deklarasi darurat federal selama akhir pekan.
Menurut Direktur Kantor Layanan Darurat Gubernur California, Nancy Ward, pada saat Newsom mengajukan permintaan, sekitar 424.000 penduduk harus hidup tanpa listrik dan lebih dari 20.000 orang harus dievakuasi dari rumah mereka karena cuaca ekstrem.
Ward mengatakan bahwa setidaknya 12 warga California telah tewas dalam bencana banjir sejak 31 Desember 2022 atau lebih banyak kematian dibandingkan gabungan dua musim kebakaran terakhir.
Badai mungkin akan memburuk sebelum mereda, dengan Layanan Cuaca Nasional negara itu meramalkan 'parade topan tanpa henti' di pantai barat dalam beberapa hari mendatang.
"Hujan deras terus-menerus di tanah jenuh akan menghasilkan potensi banjir yang cukup besar dengan naiknya sungai yang cepat, tanah longsor dan banjir bandang," kata lembaga tersebut dalam buletin baru-baru ini.
Menurut pelacak pemadaman poweroutage.us, pada Senin malam waktu setempat, lebih dari 93.000 warga California terpaksa menjalani hidup tanpa listrik.
Baca juga: Keuntungan Perbankan Amerika Serikat Diprediksi Anjlok Akibat Kenaikan Suku Bunga The Fed
Tidak jelas apakah angka itu akan meningkat lagi jika hujan kembali terjadi, meskipun operator listrik terbesar California, Pacific Gas and Electric mengatakan memiliki lebih dari 4.000 pekerja yang berusaha memulihkan listrik di rumah dan sektor bisnis.
Ini merupakan salah satu upaya tanggap darurat terbesar dalam sejarah perusahaan itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.