Besok Peringatan ke-28 Gempa Besar Hanshin, Apa Beda Dengan Gempa Besar Jepang Timur?
Besok (17/1/2023) tepat peringatan 28 tahun Gempa Besar Hanshin-Awaji terjadi pada 17 Januari 1995.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Besok (17/1/2023) tepat peringatan 28 tahun Gempa Besar Hanshin-Awaji terjadi pada 17 Januari 1995.
Banyak korban meninggal karena hancur atau mati lemas akibat runtuhnya bangunan.
Hal ini terlihat dari data Badan Kepolisian Nasional Jepang Edisi Heisei 23 yang diperoleh Tribunnews.com Senin (16/1/2023).
Di sisi lain, dalam Gempa Besar Jepang Timur yang terjadi pada 11 Maret 2011, mengakibatkan banyak korban tenggelam akibat tsunami, meninggal dan tak diketahui sampai kini keberadaannya ditelan laut.
Garis besar dari dua bencana gempa bumi yang menyebabkan kerusakan sangat besar tersebut terangkum dalam sebuah ilustrasi di atas.
Dengan demikian kelihatan gempa besar Hanshin korban justru paling banyak karena tertindih reruntuhan.
Sedangkan Gempa besar Jepang Timur paling banyak karena ditelan air laut akibat tsunami setinggi kira-kira tujuh lantai bangunan.
Tanggal 17 Januari besok menandai peringatan 28 tahun Gempa Bumi Besar Hanshin-Awaji, yang menewaskan 6.434 orang dan tiga orang hilang. Karena dampak penyebaran virus corona baru terus berlanjut, upacara peringatan diadakan sejak dini hari di berbagai bagian Prefektur Hyogo, dan daerah yang terkena dampak diselimuti doa sepanjang hari.
Pada sore hari tanggal 16 Januari ini, sekitar 4.000 lentera berbaris membentuk huruf "Musubu" (terhubung), dan orang-orang yang berkumpul dengan hati-hati menyalakan api.
Mengheningkan cipta terjadi pada pukul 17:46, 12 jam sebelum gempa. Sementara angin dingin bertiup, para pengunjung menyatukan tangan dan memikirkan kemajuan yang telah mereka capai sejak bencana.
Di Daerah Chuo, Kota Kobe, Prefektur Hyogo, dan lainnya akan mengadakan acara peringatan mulai pukul 11:50 pada tanggal 17 Januari. Untuk pertama kalinya dalam tiga tahun, Hyogo Memorial Walk diadakan di area sekitarnya, dan para peserta merefleksikan kemajuan rekonstruksi.
Doa mengheningkan cipta diadakan di setiap sekolah dan taman kanak-kanak, dan beberapa sekolah sedang mengerjakan pembelajaran bencana.
Di tempat lain seorang mantan juru kamera berita Kazuhide Ida dari Sun TV memberikan ceramah di Kantor Polisi Koshien.
Sebelum peringatan 28 tahun Gempa Bumi Besar Hanshin-Awaji pada tanggal 17 Januari, kuliah ini diberikan oleh kantor polisi Koshien untuk memanfaatkan pengalaman fotografer berita yang terus memotret daerah yang terkena dampak sejak hari bencana, di untuk memanfaatkannya dalam kegiatan polisi muda sebanyak 55 polisi berpartisipasi.
Dalam ceramah tersebut, Ida mantan juru kamera kembali ke masa lalu dengan bercerita tentang misinya sebagai juru kamera berita dan konflik yang ia rasakan saat digoyahkan oleh permintaan bantuan warga saat menunjukkan gambar daerah bencana saat itu.
"Di Kantor Polisi Koshien, 20 persen anggota staf mengalami gempa bumi, jadi kami ingin terus menyampaikan pengalaman dan pelajaran kami kepada petugas polisi muda," paparnya.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.