Bandara Utama Belanda Pangkas 14.500 Penerbangan Karena Diserbu Pelancong
pemerintah Belanda sebelumnya mengumumkan rencana untuk mengurangi jumlah penerbangan di Schiphol dari 500.000 menjadi 440.000 per tahun.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, AMSTERDAM - Bandara internasional utama Belanda yakni Bandara Schiphol Amsterdam telah menghentikan 14.500 penerbangan, karena masuknya pelancong setelah pandemi virus corona (Covid-19) mereda.
Hal ini dilaporkan surat kabar Belanda De Telegraaf pada Senin kemarin, mengutip Juru bicara bandara tersebut.
Dikutip dari laman Sputnik News, Selasa (17/1/2023), pemerintah Belanda sebelumnya mengumumkan rencana untuk mengurangi jumlah penerbangan di Schiphol dari 500.000 menjadi 440.000 per tahun.
Baca juga: Kecelakaan Pesawat di Nepal: Pilot Tidak Laporkan Ada Hal yang Tidak Diinginkan saat Menuju Bandara
Meski prosedur Uni Eropa (UE) ini masih dalam pertimbangan, bandara itu telah mulai memangkas pergerakan penerbangannya.
Pada saat yang sama, Juru bicara bandara mengatakan pengurangan tersebut tidak terkait dengan rencana pemerintah.
"Schiphol memutuskan untuk merilis slot penerbangan secara bertahap dalam konteks dimulainya kembali setelah pandemi mereda," kata Juru bicara itu.
Bandara itu berencana untuk mengurangi jumlah penerbangan hingga 40.000 pada akhir 2023.
Setelah pencabutan pembatasan yang diberlakukan karena pandemi, Schiphol menghadapi banyaknya wisatawan yang masuk, namun bandara tidak siap untuk menangani beban seperti itu karena kekurangan personel keamanan.
Baca juga: Dua Pesawat Hampir Tabrakan di Bandara John F Kennedy, FAA Lakukan Investigasi
Pada musim panas 2022, Schiphol membatalkan ratusan penerbangan karena kekurangan karyawan dan memberlakukan pembatasan lalu lintas penumpang untuk menghindari antrean.