Aleksandar Vucic Minta Grup Wagner Rusia Tidak Rekrut Prajurit Serbia Jadi Tentara Bayaran
Presiden Serbia Aleksandar Vucic meminta Wagner Rusia tidak merekrut prajurit Serbia menjadi tentara bayaran untuk berperang di Ukraina.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Serbia Aleksandar Vucic meminta Wagner Rusia tidak merekrut prajurit Serbia menjadi tentara bayaran untuk berperang di Ukraina.
Diketahui, kelompok tentara bayaran tersebut memasang iklan di media lokal.
Kritik Vucic menandai teguran publik yang jarang dari pemimpin Serbia terhadap Rusia – sekutu setia negara Balkan.
Dikutip dari Al Jazeera, Vucic mengecam situs web dan grup media sosial Rusia karena menerbitkan iklan dalam bahasa Serbia, di mana Grup Wagner meminta sukarelawan untuk bergabung dengan barisannya.
"Mengapa kalian melakukan itu ke Serbia?" kata Vucic dalam wawancara televisi pada Senin (16/1/2023) malam.
"Mengapa Anda, dari Wagner, menelepon siapa pun dari Serbia ketika Anda tahu itu melanggar peraturan kami?" imbuhnya, seperti dilansir kyivindependent.
Baca juga: PM Belanda, Mark Rutte Ungkap akan Kirim Sistem Rudal Patriot ke Ukraina
Serbia larang warganya ikut andil dalam perang Rusia vs Ukraina
Iklan kontroversial itu muncul awal bulan ini di outlet media pemerintah Rusia yang berafiliasi dengan RT di Serbia.
Legislatif Serbia telah melarang warganya berpartisipasi dalam konflik di luar negeri dan beberapa orang telah dihukum karena melakukannya.
Sejumlah kecil orang Serbia telah bertempur bersama pasukan yang didukung Rusia di Ukraina sejak pertempuran pertama kali pecah di negara itu pada 2014.
Jumlah pasti orang Serbia yang bertempur di Ukraina tidak pernah diungkapkan oleh pejabat.
Sekutu Moskow
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-329: Upaya Penyelamatan di Dnipro Selesai, Korban Tewas 45 Orang
Menteri Pertahanan Serbia, Milos Vucevic, juga memperingatkan warga Serbia agar tidak bergabung dengan Rusia dalam perang tersebut.
“Ini akan menghasilkan konsekuensi hukum setelah mereka dapat dimintai pertanggungjawaban di hadapan badan-badan negara,” kata Vucevic kepada Radio Free Europe.
Serbia telah lama menjadi sekutu Moskow.
Serbia tetap menjadi satu-satunya negara Eropa – selain Belarusia – yang tidak bergabung dengan sanksi Barat terhadap Moskow.
Pada Selasa (17/1/2023), kantor berita Rusia RIA menerbitkan rekaman yang memperlihatkan dua warga negara Serbia berpartisipasi dalam kursus pelatihan senjata di Ukraina.
Puluhan ribu orang Rusia telah pindah ke Serbia sejak pecahnya perang, di mana sebagian besar disambut dengan hangat.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)