Dicap Bisnis Penipuan, Crazy Rich India Gautam Adani Geram Hingga Layangkan Gugatan
Adani selama dua tahun terakhir menjalankan jaringan perusahaan cangkang offshore di sejumlah negara.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI – Perusahaan Adani Enterprises Ltd (ADANIENT) milik crazy rich asal India Gautam Adani dilaporkan tengah bersiap mengajukan gugatan pada lembaga riset investasi asal AS Hindenburg Research.
Gugatan tersebut dilayangkan setelah aset saham Perusahaan Adani Enterprises Ltd (ADANIENT) milik crazy rich asal India Gautam Adani mengalami penurunan nilaI hingga anjlok sebanyak 51 miliar dolar AS pada perdagangan Wall Street, Jumat (27/1/2023).
Penurunan tersebut terjadi lantaran Hindenburg Research menyebarkan tudingan bahwa perusahaan Adani Group yang berfokus pada bisnis di pelabuhan, bandara, pembangkit listrik dan transmisi, energi hijau, minyak nabati, semen, serta real estate secara diam – diam telah melakukan penipuan akuntansi dengan memanipulasi pasar.
Baca juga: Saham Konglomerat Adani Group Terjun Bebas Sejak Muncul Tuduhan Manipulasi Laporan Keuangan
Tak hanya itu Hindenburg juga menyebut bahwa perusahaan Adani memiliki utang yang besar.
Menurut hasil investigasi yang dilakukan Hindenburg Research disebutkan bahwa Adani selama dua tahun terakhir menjalankan jaringan perusahaan cangkang offshore di sejumlah negara yang memberikan tarif pajak penghasilan yang rendah atau tax haven, seperti Karibia, Mauritius, dan Uni Emirat Arab.
Hasil pendapatan yang didapat dari perusahaan cangkah itu lantas digunakan keluarga Andani untuk memfasilitasi korupsi, pencucian uang, dan pembayar pajak pencurian. Meski pihak Andani telah menyangkal tuduhan tersebut namun imbas dari skandal ini saham Andani Group anjlok tajam dalam sepekan.
Seperti saham Adani Enterprises yang kehilangan nilai hampir 19 persen, terbesar sejak 2017. Penurunan serupa juga terjadi pada Andani Green Energy Ltd dan Adani Total Gas yang masing – masing jatuh 20 persen.
Selain itu, saham produsen semen ACC dan Ambuja Cements yang diakuisisi oleh Adani baru-baru ini juga ikut terseret jatuh. Hingga memicu aksi jual saham senilai 12 miliar dolar AS dalam kurun waktu sepekan.
Serangkaian tekanan ini bahkan membuat nilai saham Andani terus merosot menyentuh 2.768,50 INR pada penutupan perdagangan Wall Street di Jumat sore, seperti yang dilansir Bloomberg.
“Sepertinya ada lebih banyak kerugian yang akan diterima Andani Group, karena reputasi perusahaan telah rusak dimata investor” kata Sameer Kalra, pendiri Target Investing di Mumbai.
Geram dengan tindakan yang dilakukan Hindenburg Research, membuat Ketua Tim Hukum Adani Group Jatin Jalundhwala memutuskan untuk mengajukan gugatan kepada Hindenburg Research yang berkantor pusat di Amerika Serikat.
Pihaknya juga menegaskan bahwa laporan yang dirilis Hindenburg Research tidak berdasarkan riset dan cenderung didiskredit.
Usai memanasnya kasus tersebut, kini sisa kekayaan Adani hanya berkisar 118,9 miliar dolar AS. Penurunan tersebut juga membuat peringkat Gautam Adani turun sebagai orang terkaya nomor empat di dunia.