Soal Gabung NATO, Erdogan: Swedia akan Kaget, Turki Tanggapi Finlandia secara Berbeda
Baik Swedia maupun Finlandia telah berjanji untuk tidak memberikan dukungan kepada kelompok yang telah ditetapkan Turki sebagai teroris
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Muhammad Zulfikar
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengungkapkan pada pekan lalu bahwa pertemuan yang direncanakan untuk membahas keanggotaan NATO dengan Finlandia dan Swedia telah ditunda tanpa batas waktu.
Erdogan mengatakan kepada hadirinnya pada hari Minggu lalu bahwa Swedia telah diminta mengekstradisi daftar 120 orang 'teroris', sebagai syarat untuk bisa 'bergabung NATO'.
Baca juga: Turki Balas Tolak Keanggotaan Swedia di NATO Pasca Aksi Bakar Al Quran oleh Politisi Denmark
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto mengatakan bahwa negaranya mungkin bergabung dengan blok militer sendirian, jika negara tetangganya itu diblokir dari harapan menjadi anggota NATO.
Menteri Luar Negeri kedua negara Nordik itu mengkonfirmasi pada Sabtu lalu bahwa aksesi mereka saat ini masih berlangsung.
Menanggapi tawaran NATO untuk kedua negara, Rusia mengatakan bahwa perluasan blok tidak akan membuat benua Eropa lebih stabil atau aman.
Di sisi lain, Rusia mencatat bahwa negaranya 'tidak memiliki masalah' dengan Swedia maupun Finlandia, namun tetap berjanji untuk menyesuaikannya, yakni memperbaharui postur militer di wilayah utara jika organisasi itu menambahkan dua anggota baru.