Rusia Klaim Pasukannya Kuasai Blahodatne di Ukraina, Bersiap Kepung Donetsk dan Bakhmut
Rusia Klaim pasukannya menguasai Blahodatne di Donetsk, Ukraina. Pasukan Rusia sedang bersiap mengepung garis depan Donetsk dan Bakhmut.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah merebut Desa Blahodatne, Donetsk, Ukraina pada Selasa (31/1/2023).
Desa tersebut terletak di dekat Kota Bakhmut yang merupakan lokasi strategis untuk mengepung kota garis depan di Donetsk.
Tidak ada tanggapan segera dari pemerintah Ukraina atas klaim ini.
Pengumuman itu datang setelah Kepala Grup Wagner Rusia mengatakan pasukan tentara bayaran telah merebut Blahodatne pada 29 Januari 2023.
Grup Wagner mengatakan pasukannya telah mencapai tepi selatan desa pada hari itu.
“Unit Wagner PMC telah merebut Blahodatne. Blahodatne berada di bawah kendali kami,” kata Kepala Wagner, Yevgeny Prigozhin, dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Perusahaan Rusia Tawarkan Hadiah 72 Ribu Dolar AS Bagi Tentara Bisa Hancurkan Tank Barat di Ukraina
Secara terpisah pada Selasa, Ukraina mengatakan pasukannya telah memukul mundur serangan Rusia di jalan dekat Bakhmut.
Juru bicara militer Ukraina, Serhiy Cherevaty, dalam komentar yang disiarkan TV setempat mengatakan, pasukan Rusia tidak dapat memotong jalan yang mengarah dari Kota Chasiv Yar ke Bakhmut.
“Pasukan Rusia tidak dapat memotong jalan yang digunakan untuk memasok Angkatan Bersenjata Ukraina. Tentara Ukraina di Bakhmut dilengkapi dengan semua yang diperlukan,” katanya, dikutip dari Kyiv Independent.
Pasukan Rusia telah membuat beberapa kemajuan di daerah itu dalam beberapa pekan terakhir.
Terutama merebut kota tambang garam Soledar di sebelah utara Bakhmut.
Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin dan Putra Mahkota Arab Saudi Bahas Kerja Sama Minyak
Pertempuran Berat di Ukraina bagian timur
Pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina di Blahodatne, Donetsk, merupakan pertempuran terberat saat ini.
Selain Blahodatne, pasukan Rusia telah meningkatkan serangan mereka di timur Ukraina, khususnya di Kota Vuhledar dan Kota Bakhmut.
Tujuan utama Rusia adalah merebut wilayah Donetsk timur yang telah dinyatakan sebagai bagian dari Rusia.
Ukraina menghadapi situasi sangat sulit di timur.
Sehingga, Rusia membutuhkan pasokan senjata yang lebih cepat dan persenjataan jenis baru untuk menahan serangan Rusia, kata Presiden Volodymyr Zelenskyy pada Minggu (29/1/2023).
Baca juga: Joe Biden Tolak Kirim Pesawat Tempur F-16 ke Ukraina untuk Jaga Pasokan Tank Tempur
“Situasinya sangat sulit. Bakhmut, Vuhledar, dan sektor lain di wilayah Donetsk – ada serangan Rusia yang konstan,” kata Zelensky dalam pidato video malamnya, dikutip dari Al Jazeera.
“Rusia ingin perang berlarut-larut dan menghabiskan kekuatan kita. Jadi kita harus membuat waktu menjadi senjata kita," katanya.
Ia mengatakan, Ukraina harus mempercepat acara, mempercepat pasokan, dan membuka opsi senjata baru untuk Ukraina.
Pihak berwenang Ukraina, sementara itu, melaporkan sedikitnya tiga orang tewas pada hari Minggu (29/1/2023) setelah Rusia menembaki daerah pemukiman di selatan kota Kherson.
Menurut administrasi, rentetan artileri tersebut menewaskan dua pria dan seorang wanita, dan enam lainnya luka-luka.
Fasilitas sipil rusak, termasuk rumah sakit, sekolah, terminal bus, kantor pos, bank, dan bangunan tempat tinggal.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina