Apa Itu Balon Mata-mata dan Mengapa China Menggunakannya?
Insiden balon mata-mata China yang terbang di wilayah Amerika semakin memperburuk hubungan politik kedua negara yang sudah cukup renggang.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - China bersikeras bahwa bola putih yang terbang melintasi benua Amerika pekan lalu merupakan balon cuaca yang overflight.
Di sisi lain, pejabat di Washington, DC menyebut balon itu adalah alat mata-mata yang digunakan Beijing untuk mengawasi daerah sensitif.
Dikutip Al Jazeera, pada Sabtu (4/2/2023), Gedung Putih lantas mengerahkan jet tempur untuk menembak balon mata-mata China di lepas pantai Carolina Selatan.
Beijing mengecam langkah Amerika sebagai reaksi berlebihan dan pelanggaran serius terhadap pratik internasional.
Insiden ini memperburuk hubungan politik kedua negara yang sudah cukup renggang.
Baca juga: Populer Internasional: AS Tembak Jatuh Balon Mata-mata - PM Jepang Copot Pejabat yang Anti LGBTQ+
Dikutip Guardian, balon mata-mata China memasuki wilayah Amerika Serikat saat Menteri Luar Negeri, Antony Blinken dijadwalkan melakukan dinas ke China dan bertemu Xi Jinping.
Blinken lantas membatalkan kunjungan itu.
Mengapa China menggunakan balon mata-mata?
Di zaman satelit, balon pengintai - biasanya merupakan balon canggih yang dilengkapi peralatan pencitraan berteknologi tinggi.
Berdasarkan penjelasan profesor Ilmu Teknik Dirgantara di Universitas of Colorado Boulder, Iain Boyd kepada situs berita The Conversation, balon itu menawarkan pemantauan jarak dekat.
Balon kerap dibiarkan mengikuti pola cuaca tetapi kadang dilengkapi dengan peralatan pemandu untuk mengontrol jalurnya.
Baca juga: China Kecam Aksi AS Tembak Jatuh Balon Mata-mata, Sebut Reaksi Berlebihan
"Satelit masih menjadi opsi yang disukai, tapi dengan adanya balon yang terbang lebih rendah dengan ketinggian yang sama dengan penerbangan maskapai komersial, biasanya menangkap gambar lebih jelas daripada satelit yang mengorbit paling rendah," jelas Boyd.
Sementara itu, profesor di Near East South Asia Center for Strategic Studies at the National Defense University di Washington, DC, David DeRoches mengatakan balon mata-mata juga dapat mengumpulkan sinyal elektronik dan mencegat komunikasi.
Dia menerangkan bahwa balon mata-mata yang ditembak jatuh oleh AS juga dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang jenis sinyal apa yang digunakan AS untuk melacaknya.