Vladimir Putin Belasungkawa atas Gempa Turki dan Suriah, Rusia Siap Kirim Bantuan
Vladimir Putin berbelasungkawa atas gempa Turki dan Suriah, Rusia siap kirim bantuan 2 pesawat dan 100 personel penyelamat untuk membantu evakuasi.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa yang paling tulus kepada Turki dan Suriah setelah gempa berkekuatan 7,8 yang menewaskan ratusan orang pada Senin (6/2/2023) sekira pukul 04.17 pagi waktu setempat.
"Kami berbagi kesedihan dan rasa sakit dari mereka yang kehilangan kerabat dan orang yang mereka cintai," kata Putin kepada Presiden Suriah, Bashar al-Assad dalam pesan yang dipublikasikan di situs web Kremlin.
Putin juga turut berduka atas banyaknya kematian dan kehancuran yang meluas dalam pesan terpisah kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
"Tolong terima belasungkawa kami yang terdalam atas banyaknya korban jiwa dan kehancuran besar-besaran yang disebabkan oleh gempa kuat di negara Anda. Mohon sampaikan kata-kata simpati dan dukungan yang tulus kepada keluarga dan teman-teman para korban," kata Putin melalui Telegram kepada Erdogan.
Setidaknya 284 orang tewas di wilayah Turki dan 357 di wilayah Suriah, menurut pihak berwenang dan organisasi sukarelawan, dikutip dari The Moscow Times.
Baca juga: Hunian WNI di Turki Rusak Karena Gempa, KBRI Upayakan Buka Rumah Penampungan Sementara
Rusia Siap Kirim Bantuan
Putin mengatakan Rusia siap untuk memberikan bantuan yang diperlukan dalam menghadapi akibat dari bencana alam ini.
Ia berharap adanya pemulihan yang cepat bagi semua yang terkena dampak dari bencana ini.
Kementerian Situasi Darurat Rusia, Aleksandr Kurenkov, mengatakan secara terpisah, mereka telah menyiagakan dua pesawat angkut Il-76 dan pemadam kebakaran dengan 100 penyelamat untuk membantu upaya evakuasi di Turki dan Suriah.
Baca juga: UPDATE Gempa Turki: 500 Orang Tewas, Korban Masih Banyak yang Tertimbun Bangunan Runtuh
Bantuan dari Negara Lain
Selain Rusia, negara lain seperti Belanda, Israel, dan Kanselir Jerman juga menawarkan bantuan pada Turki.
Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte mengatakan tim pencarian dan penyelamatan dari Belanda akan melakukan perjalanan ke wilayah Turki tenggara dan Suriah utara yang dilanda gempa dahsyat.
Organisasi Belanda, Urban Search and Rescue, mengirimkan tim, termasuk pekerja penyelamat, ahli konstruksi, dokter, perawat, dan anjing pelacak ke lokasi bencana di seluruh dunia, dikutip dari AP.
Kanselir Jerman Olaf Scholz juga menawarkan bantuan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pihak berwenang sedang bersiap untuk mengirim bantuan ke Turki setelah gempa mematikan di sana.
Netanyahu mengatakan, Israel siap mengirim tim SAR dan bantuan medis, setelah ada permintaan dari pemerintah Turki.
Sementara itu, Mesir, ketua Liga Arab mengimbau masyarakat internasional juga membantu rakyat Suriah pasca gempa.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gempa di Turki