Insinyur Ungkap Alasan Mengapa Banyak Bangunan di Turki Hancur Akibat Gempa Turki-Suriah
Seorang insinyur geologi dari Istanbul Technical University, Profesor Okan Tuysuz mengungkap alasan mengapa banyak bangunan di Turki hancur.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Pascagempa yang mengguncang wilayah Turki dan Suriah, banyak bangunan yang hancur.
Dua gempa berkekuatan 7,8 dan 7,6 SR yang terjadi pada Senin (6/2/2023) lalu itu, meluluhlantakkan bangunan di wilayah terdampak.
Seperti yang terjadi di wilayah Turki selatan, di mana gempa berpusat.
Seorang insinyur geologi dari Istanbul Technical University, Profesor Okan Tuysuz mengungkapkan alasan mengapa banyak bangunan yang hancur akibat gempa di Turki.
Menurut Tuysuz, antara gempa dan bangunan yang tidak memenuhi standar konstruksi modern, merupakan kombinasi yang tragis.
"Kami menghadapi gempa bumi yang sangat besar di sini," kata Tuysuz kepada Al Jazeera.
Baca juga: Tim SAR Singapura Kerahkan 48 Personel Tambahan untuk Evakuasi Korban Gempa di Turki
"Yang pertama kira-kira setara dengan pelepasan energi dari ledakan sekitar 5 juta ton TNT. Yang kedua setara dengan 3,5 juta ton."
"Sebagian besar bangunan akan berjuang untuk menahan kekuatan seperti itu," ungkapnya.
Perkataan Tuysuz ini diamini oleh insinyur sipil dan presiden Asosiasi Retrofit Gempa Turki, Sinan Turkkan.
"Gempa bumi tidak hanya sangat kuat, tetapi juga terjadi secara berurutan," jelas Turkkan.
"Banyak bangunan hanya mengalami kerusakan ringan hingga sedang pada gempa pertama tetapi runtuh setelah gempa kedua," lanjutnya.
Baca juga: Gempa Turki-Suriah: Korban Tewas 21.000 Jiwa, Mayoritas Menyerah Saat Tertimbun Akibat Hiportermia
Sementara mempertimbangkan bahwa getaran sebesar ini secara berurutan akan menimbulkan risiko bagi bangunan mana pun, para ahli menggarisbawahi bahwa tragedi dalam skala ini sama sekali tidak dapat dihindari.
"Menurut perkiraan resmi, 6.000 hingga 7.000 bangunan runtuh pada hari Senin."
"Betapapun kuatnya, tidak ada gempa yang dapat menyebabkan kerusakan sebanyak ini jika semua bangunan memenuhi standar," ujar Turkkan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.