Senat AS Marah, Sebut Militer Lamban karena Tunggu 7 Hari untuk Tembak Balon Pengintai China
Senat AS marah dan menyebut Militer AS lamban karena harus menunggu seminggu untuk menembak jatuh balon mata-mata dari China.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
Pemungutan suara itu dilakukan tak lama setelah anggota DPR menerima pengarahan rahasia tentang balon dan upaya pemulihan dari pejabat pertahanan dan intelijen.
Sesaat sebelum tengah hari, seluruh Senat diberi pengarahan rahasia tentang balon.
Baca juga: Angkatan Laut AS Rilis Foto Balon Mata-mata China yang Ditembak Jatuh di Laut
FBI Selidiki Balon Mata-mata China
FBI menganalisis sisa-sisa balon mata-mata China yang dijatuhkan oleh jet militer AS akhir pekan lalu.
Namun, mengatakan banyak bukti tetap berada di bawah air di Samudera Atlantik.
“Masih sangat dini bagi kami untuk menilai apa maksudnya dan bagaimana perangkat itu beroperasi,” kata seorang pejabat senior FBI kepada wartawan dalam briefing Kamis, menurut NBC News.
“Kami benar-benar belum melihat muatannya, di mana kami berharap untuk melihat bagian terbesar dari elektronik,” kata pejabat itu.
Bukti lain yang telah ditemukan dari bidang puing-puing yang sangat besar telah dibawa ke laboratorium FBI di Quantico, Virginia, di mana sedang didekontaminasi dengan membuang air asin.
FBI mengatakan temuan ini masih awal dan sangat terbatas.
“Jadi hanya beberapa item saja. Kami mungkin dapat menggolongkannya menjadi tiga jenis barang, satu balon atau kanopi itu sendiri, beberapa kabel, dan beberapa barang elektronik yang sangat kecil,” kata pejabat itu.
Sambil mencatat bahwa FBI tidak memiliki sebagian besar bukti yang diyakini berada di dasar laut, seorang pejabat mengatakan.
“Sampai saat ini kami belum mengidentifikasi materi energik atau ofensif apapun,” kata FBI.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Konflik China dan AS