Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bertahan Jaga Keluarga dari Perang, Suami di Suriah Ini Gagal Selamatkan Istri dan Anak dari Gempa

Kisah memilukan itu satu diantaranya tentang seorang warga Suriah bernama Naser al-Wakaa, yang selama bertahun-tahun mampu menjaga keamanan dari peran

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Bertahan Jaga Keluarga dari Perang, Suami di Suriah Ini Gagal Selamatkan Istri dan Anak dari Gempa
Instagram @karam.kellieh
Seorang bocah perempuan ditarik dari puing-puing di daerah Idlib Suriah, pada Selasa (7/2/2023), setelah gempa bumi menghancurkan wilayah tersebut. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, DAMASCUS - Begitu banyak kisah pilu yang dialami para korban gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,8 skala richter yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin lalu.

Kisah memilukan itu satu diantaranya tentang seorang warga Suriah bernama Naser al-Wakaa, yang selama bertahun-tahun mampu menjaga keamanan keluarganya dari perang, pemboman hingga serangan udara, namun perjuangannya menjaga keluarganya pun kandas saat gempa bumi menghantam rumah mereka di Jandaris di barat laut Suriah.

Gempa tersebut meratakan bangunan dan mengubur istri dan sebagian besar keluarganya di bawah reruntuhan.

Tim penyelamat pun telah berhasil menarik dua anaknya hidup-hidup dari puing-puing itu pada malam hari.

Dikutip dari laman The Guardian, Sabtu (11/2/2023), dua anak itu terlihat mengalami memar dan tertutup debu bersama dengan anak lainnya.

Namun istri dan setidaknya lima anaknya yang lain tewas.

Berita Rekomendasi

Berbicara kepada seorang reporter saat ia duduk di tengah reruntuhan rumahnya, yang dikelilingi beton rusak dan logam yang bengkok, wajahnya tampak sedih.

Ia berduka karena kehilangan sebagian keluarganya, ini terlihat saat tangannya memegang erat-erat pakaian bayi yang diletakkan pada wajahnya.

Dalam keputusasaan dan kebingungan, ia menamai anak-anaknya 'laki-laki dan perempuan', tanpa menyebutkan berapa banyak anak yang ia miliki.

"Rumah kami berguncang, kami terbiasa dengan serangan udara, kami terbiasa dengan roket, bom laras, ini normal bagi kami. Tapi gempa bumi, itu adalah kuasa Tuhan," kata al-Wakaa.

Ia pun berlari keluar rumah dan berkata bahwa permintaannya tidak terlalu banyak, dirinya hanya ingin ada salah satu dari anaknya yang selamat.

Sehingga ia masih memiliki alasan untuk menjalani hidup.

"Tolong Tuhan, biarkan satu selamat. Saya hanya ingin salah satu dari anak-anak saya," jelas al-Wakaa.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas