Japan Post Perusahaan dengan Rating Terendah Kedua untuk Negosiasi & Penurunan Harga
Japan Post tercatat sebagai bisnis dengan rating terendah kedua untuk negosiasi harga dan penurunan harga.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Japan Post tercatat sebagai bisnis dengan rating terendah kedua untuk negosiasi harga dan penurunan harga.
Akibatnya Japan Post banyak dikeluhkan perusahaan lain dan mitra bisnis yang terkait dengan kantor pos.
"Bisnis kantor pos sangat kaku sulit untuk negosiasi, apalagi minta menurunkan harga sangat sulit," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (11/2/2023).
Untuk mencegah intimidasi terhadap subkontraktor, Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) telah mengumumkan perusahaan yang enggan menegosiasikan harga dengan mitra bisnis mereka dan meneruskan kenaikan harga.
Baca juga: Mantan Manajer Kantor Pos Tachikawa Jepang Menipu Sekitar 350 Juta Yen Perusahaan Japan Post
Salah satu perusahaan dengan rating terendah adalah Japan Post.
Apa yang penting untuk menaikkan upah bagi usaha kecil dan menengah adalah meneruskan kenaikan harga untuk mencerminkan kenaikan biaya dalam harga produk.
Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) pada 7 Februari 2023 merilis daftar nama yang menilai sikap satu perusahaan besar terhadap negosiasi harga dan pass-through harga dari kuesioner yang dijawab oleh sekitar 15.000 usaha kecil dan menengah.
Pos Jepang berada di urutan kedua dari bawah dalam evaluasi negosiasi harga dan terendah dalam penurunan harga.
"Kami mengevaluasi "status pass-through" apakah harga diteruskan ke harga dan "status negosiasi" apakah harga dinegosiasikan pada skala empat poin."
"Dari jumlah tersebut, salah satu yang menerima peringkat terendah dalam hal "status negosiasi" adalah Fujikoshi, produsen mesin industri. Dan "situasi pass-through" terendah kedua adalah Pos Jepang, yang memiliki lebih dari 24.000 kantor pos di seluruh tempat di Jepang."
Dari Pos Jepang itu, sebuah perusahaan pengiriman yang melakukan pengiriman seperti Yu-Pack mengungkapkan situasi transaksi yang sebenarnya ke TV Tokyo WBS.
"Sejujurnya, harga satuan tidak naik selama bertahun-tahun, dan saya selalu tidak puas."
Baca juga: Japan Post Group Raih Keuntungan di Masa Pemulihan Ekonomi Jepang
Selama enam tahun terakhir, perusahaan ini telah meminta Japan Post untuk menaikkan harga kontrak karena melonjaknya biaya bensin dan tenaga kerja, tetapi mereka belum menanggapi.