Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Gempa Turki dan Suriah: Lebih dari 28.000 Orang Tewas, Penjarahan Meluas di Kota

Update gempa Turki dan Suriah: Lebih dari 28.000 orang tewas, penjarahan meluas di Kota korban gempa. Turki tingkatkan keamanan bagi tim penyelamat.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Update Gempa Turki dan Suriah: Lebih dari 28.000 Orang Tewas, Penjarahan Meluas di Kota
AFP/-
Pandangan udara ini menunjukkan bangunan yang runtuh selama pencarian penyelamatan yang sedang berlangsung di Hatay, tenggara Turki, pada 8 Februari 2023, dua hari setelah gempa kuat melanda wilayah tersebut. - Para pencari masih menarik korban selamat pada 8 Februari dari puing-puing gempa bumi yang menewaskan lebih dari 11.200 orang di Turki dan Suriah, bahkan saat jendela penyelamatan menyempit. Selama dua hari dua malam sejak gempa berkekuatan 7,8, ribuan pencari telah bekerja dalam suhu yang sangat dingin untuk menemukan mereka yang masih hidup di bawah bangunan rata di kedua sisi perbatasan. (Photo by DHA (Demiroren News Agency) / AFP) / - Turkey OUT 

“Artinya, mulai saat ini orang-orang yang terlibat penjarahan atau penculikan harus tahu bahwa tangan tegas negara ada di belakang mereka,” katanya.

Seorang penduduk mengatakan dia menyaksikan penjarahan pada hari-hari pertama setelah gempa Senin sebelum meninggalkan kota menuju desa.

“Orang-orang menghancurkan jendela dan pagar toko dan mobil,” kata Mehmet Bok (26) yang sekarang kembali ke Antakya dan mencari rekan kerja di gedung runtuh.

Sejumlah 48 penjarah telah ditangkap oleh otoritas Turki.

Para tersangka ditahan di delapan provinsi berbeda sebagai bagian dari penyelidikan penjarahan.

Pada hari Sabtu (11/2/2023), dua kelompok penyelamat dan bantuan Jerman menghentikan operasi, dengan alasan masalah keamanan di tengah laporan tembakan.

Tim Austria juga sempat menangguhkan pekerjaan sebelum melanjutkan.

Pemandangan udara menunjukkan petugas penyelamat menggali puing-puing bangunan di kota Jindayris yang dikuasai pemberontak pada 9 Februari 2023, tiga hari setelah gempa mematikan yang melanda Turki dan Suriah. - Gempa berkekuatan 7,8 pada awal 6 Februari telah menewaskan lebih dari 17.000 orang di Turki dan Suriah yang dilanda perang, menurut pejabat dan petugas medis di kedua negara, meratakan seluruh lingkungan. (Photo by Mohammed AL-RIFAI / AFP)
Pemandangan udara menunjukkan petugas penyelamat menggali puing-puing bangunan di kota Jindayris yang dikuasai pemberontak pada 9 Februari 2023, tiga hari setelah gempa mematikan yang melanda Turki dan Suriah. - Gempa berkekuatan 7,8 pada awal 6 Februari telah menewaskan lebih dari 17.000 orang di Turki dan Suriah yang dilanda perang, menurut pejabat dan petugas medis di kedua negara, meratakan seluruh lingkungan. (Photo by Mohammed AL-RIFAI / AFP) (AFP/MOHAMMED AL-RIFAI)

Baca juga: Lambannya Respons Penanganan Gempa Turki Bikin Erdogan Rentan Disingkirkan Lawan Politik

Berita Rekomendasi

Bentrokan di Lokasi Pencarian Korban Gempa

Keamanan diperkirakan akan memburuk karena persediaan makanan berkurang

Seorang juru bicara militer Austria mengatakan bentrokan terjadi pada Sabtu pagi.

Bentrokan ini terjadi antara kelompok tak dikenal di provinsi Hatay.

Akibatnya, puluhan personel dari Unit Penanggulangan Bencana Pasukan Austria mencari perlindungan di sebuah base camp dengan organisasi internasional lainnya.

"Ada peningkatan agresi antar faksi di Turki," kata Letnan Kolonel Pierre Kugelweis dalam sebuah pernyataan, dikutip dari BBC Internasional.

"Peluang menyelamatkan nyawa tidak memiliki hubungan yang masuk akal dengan risiko keselamatan," lanjutnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas