Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

China Bela Diri, Tuding AS Telah 10 Kali Kirimkan Balon Pengintai ke Beijing

Wang Wenbin mengungkapkan Amerika telah menerbangkan balon-balon pengintai ke wilayah udara China lebih dari 10 kali,sejak Januari 2022.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
zoom-in China Bela Diri, Tuding AS Telah 10 Kali Kirimkan Balon Pengintai ke Beijing
AFP/PETTY OFFICER 1ST CLASS TYLER TH
Gambar yang disediakan oleh Angkatan Laut AS ini menunjukkan para pelaut yang ditugaskan ke Grup Pembuangan Persenjataan Peledak 2 memulihkan balon pengintai ketinggian tinggi di lepas pantai Pantai Myrtle, Carolina Selatan, di samudra Atlantik pada 5 Februari 2023. - Presiden AS Joe Biden pada Februari Pada 6 Agustus 2023 membela keputusan untuk menunggu sampai balon China melintasi Amerika Serikat sebelum menembak jatuh, dan Gedung Putih mengatakan intelijen yang berharga telah diambil dari perangkat tersebut. (Photo by Petty Officer 1st Class Tyler Thompson / US NAVY / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin mengungkapkan Amerika telah menerbangkan balon-balon pengintai ke wilayah udara China lebih dari 10 kali, terhitung sejak Januari 2022.

"Sejak tahun lalu, balon ketinggian tinggi AS telah melakukan lebih dari 10 kali penerbangan ilegal ke wilayah udara China tanpa persetujuan dari departemen terkait China," ujar Wenbin menanggapi tudingan Washington, Senin (13/2/2023).

Baca juga: AS Temukan Ratusan Antena yang Diduga untuk Curi Data di Balon Mata-Mata China

Pernyataan tersebut dilontarkan usai angkatan udara AS menembak jatuh balon China yang dicurigai telah melakukan aksi spionase di wilayah udara AS pada 4 Februari lalu.

China berulang kali menjelaskan balon tersebut digunakan sebagai alat pemantau cuaca, Kementerian Luar Negeri China Mao Ning bahkan menyatakan masuknya balon ke wilayah udara AS merupakan tidak disengaja dan tidak terduga.

“China dengan tegas menentang dan menyesalkan ini,” jelas Ning.

Namun pejabat AS tetap menganggap tindakan yang dilakukan pemerintah China merupakan bagian dari aksi mata-mata. Tuduhan tersebut membuat China geram hingga pihaknya mengungkap tindakan ilegal AS.

Berita Rekomendasi

“Bukan hal yang aneh juga bagi AS untuk memasuki wilayah udara negara lain secara ilegal, terlebih AS telah berulang kali mengirimkan benda mencurigakan ke wilayah kami.” tambah Wenbin dikutip dari Channel News Asia.

Baca juga: Senat AS Marah, Sebut Militer Lamban karena Tunggu 7 Hari untuk Tembak Balon Pengintai China

Ketika ditanya bagaimana China menanggapi dugaan penyusupan balon-balon AS itu, Webin mengatakan "penanganan Beijing atas insiden ini bertanggung jawab dan profesional".

"Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang balon-balon ketinggian tinggi AS yang memasuki wilayah udara China secara ilegal, saya sarankan Anda merujuk ke pihak AS," tambah Webin.

Baca juga: Amerika Serikat Blacklist Enam Perusahaan China Terkait Insiden Balon Mata-mata

Atas insiden tersebut kini hubungan geopolitik antara AS dan China semakin memanas, keduanya terang – terangan mulai bersaing secara intensif terutama di bidang teknologi senjata.

Bahkan angkatan laut bersama marinir Amerika Serikat pada akhir pekan kemarin menggelar latihan perang besar-besaran di Laut China Selatan.

Dalam siaran persnya, Armada ke-7 mengatakan bahwa operasi gabungan dibangun untuk mendukung perdamaian dan stabilitas. Kendati begitu Beijing meyakini bahwa upaya tersebut merupakan tindakan konfrontasi atas tuduhan spionase.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas