Korban Meninggal di Gempa Turki dan Suriah Naik Jadi 33.000 Jiwa, Beberapa Negara Tarik Bantuan
Sejauh ini sudah ada lebih dari 29.605 orang tewas di Turki dan 3.574 jiwa lainnya di Suriah.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
“Setelah terjebak selama lima hari dalam kondisi yang relatif dingin, peluang korban untuk bertahan hidup sangat tipis. Jika tim penyelamat domestik berangkat sekarang, mereka berpotensi terlambat tiba,” kata Yang Yanwu, sekretaris jenderal komite professional China.
Sebagai gantinya, Pemerintah China menawarkan paket bantuan kepada Turki senilai 40 juta Yuan dan 30 juta yuan dalam bantuan kemanusiaan darurat ke Suriah.
Setelah beberapa menarik bantuannya seorang dokter Suriah di rumah sakit bersalin di provinsi Idlib mengungkap kondisi kritis yang terjadi di wilayahnya.
Lambatnya bantuan pengiriman alat medis membuat rumah sakit menunda sejumlah operasi darurat.
Baca juga: Pemerintah Indonesia Kirim Tim Medis dan Logistik Tahap Awal untuk Korban Gempa Turki-Suriah
Kurangnya pasokan makanan, minuman, dan tenda pengungsian menyebabkan ratusan orang hidup dalam keterbatasan.
"Bantuan datang sangat lambat. Jika bayi Anda memerlukan operasi darurat kami tidak dapat melakukannya karena peralatan medis belum tiba," ujar Ikram Habbaoush, anggota Masyarakat Medis Amerika Suriah.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan sempat memperingatkan bencana kemanusiaan kedua dapat terjadi apabila para penyintas tidak segera mendapatkan tempat berlindung, makanan, air dan obat dengan cepat.