Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Badai Gabrielle: Selandia Baru Umumkan Darurat Nasional di Enam Wilayah, 38 Ribu Rumah Padam Listrik

Keadaan darurat nasional akan berlaku untuk wilayah Northland, Auckland, Tairawhiti, Bay of Plenty, Waikato, dan Hawkes Bay

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Badai Gabrielle: Selandia Baru Umumkan Darurat Nasional di Enam Wilayah, 38 Ribu Rumah Padam Listrik
George Heard/NZ Herald
Warga Kota Auckland yang tinggal di hunian vertikal Shot Tower memutuskan keluar gedung dan mengungsi karena adanya kekhawatiran gedung tua tersebut bisa ambruk sehubungan dengan datangnya cuaca ekstrem Badai Gabrielle di wilayah Auckland. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, WELLINGTON - Selandia Baru mengumumkan keadaan darurat nasional karena badai Gabrielle, yang menjadi peringatan ketiga dalam sejarah negara itu.

Menteri Manajemen Darurat Selandia Baru, Kieran McAnulty, menandatangani keputusan tersebut pada Selasa (14/2/2023) pagi.

Dikutip dari BBC, keadaan darurat nasional akan berlaku untuk wilayah Northland, Auckland, Tairawhiti, Bay of Plenty, Waikato, dan Hawkes Bay. Tercatat, setidaknya 38.000 rumah di Selandia Baru mati listrik pada Selasa pagi.

Baca juga: Apa Itu Topan Gabrielle, Siklon Tropis yang Lumpuhkan Selandia Baru

Ini menjadi ketiga kalinya Selandia Baru mengumumkan keadaan darurat nasional. Dua lainnya ketika serangan Christchurch 2019 dan pandemi COVID-19 pada 2020.

Di Auckland, kota terbesar negara itu, pihak berwenang sebelumnya mengevakuasi penduduk dari 50 rumah di sekitar menara setinggi 30 meter yang terancam runtuh, lapor media lokal. Lusinan pusat evakuasi juga telah didirikan di kota tersebut.

McAnulty menggambarkan badai itu sebagai "peristiwa cuaca yang belum pernah terjadi sebelumnya".

Berita Rekomendasi

Dia menambahkan, keadaan darurat nasional akan "memungkinkan koordinasi federal untuk respons pembersihan dan akan menyediakan sumber daya tambahan" bagi mereka yang terkena dampak.

Selain itu, keadaan darurat nasional juga memberi "pemerintah Selandia Baru lebih banyak kekuatan untuk menangani situasi berbahaya, termasuk membatasi perjalanan".

Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins mengumumkan paket bantuan 11,5 juta dolar Selandia Baru atau sekitar 7,3 juta dolar AS pada Senin (13/2/2023).

Topan Gabrielle menghantam utara Selandia Baru, hanya beberapa minggu setelah Auckland dan daerah sekitarnya mengalami rekor curah hujan tertinggi dan banjir yang menewaskan empat orang.

Badan meteorologi Selandia Baru, Metservice, mencatat curah hujan di wilayah Hawke Bay mencapai 100 hingga 260 mm dalam 24 jam terakhir. Metservice mengatakan topan Gabrielle akan terus membawa cuaca buruk ke bagian utara dan tengah negara itu, saat topan bergerak ke tenggara.

Peringatan cuaca merah, yang mengindikasikan banjir besar dan kerusakan luas akibat angin kencang, diberlakukan di sebagian besar utara Selandia Baru.

Sementara itu, sekitar 10.000 penumpang internasional Air New Zealand terganggu oleh pembatalan sekitar 509 penerbangan.

Bandara Auckland mengatakan pada Selasa pagi, penerbangan internasional dan domestik diperkirakan akan dimulai kembali, tetapi jika kondisi cuaca memburuk, "itu bisa berubah".

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas