Profil Kazuo Ueda, Ekonom yang Ditunjuk Jadi Gubernur Baru Bank Sentral Jepang
Ueda merupakan mantan anggota dewan kebijakan Bank Jepang dan saat ini berusia 71 tahun.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang dilaporkan menunjuk akademisi Kazuo Ueda menjadi gubernur bank sentral berikutnya yang akan menggantikan Haruhiko Kuroda.
Dikutip dari Reuters, Ueda merupakan mantan anggota dewan kebijakan Bank Jepang dan saat ini berusia 71 tahun. Dia adalah seorang akademisi di Universitas Wanita Kyoritsu.
Kazuo Ueda akan menggantikan Haruhiko Kuroda, yang masa jabatan lima tahun keduanya berakhir pada 8 April, menurut dokumen yang diserahkan ke parlemen Jepang pada hari ini, Selasa (14/2/2023).
Penunjukan Ueda, yang pertama kali dilaporkan oleh surat kabar Nikkei dan dikonfirmasi Reuters pada Jumat (10/2/2023), mengejutkan banyak investor yang mengharapkan posisi itu diberikan kepada pejabat bank sentral Jepang (BOJ) yang sudah lama berkarir seperti wakil gubernur Masayoshi Amamiya.
Baca juga: Bank Sentral Jepang Naikkan Perkiraan Inflasi Mendekati Target 2 Persen pada 2023
Pasar internasional telah mengamati dengan seksama pemilihan calon Gubernur BOJ berikutnya oleh Perdana Menteri Fumio Kishida, sebagai petunjuk tentang seberapa cepat BOJ dapat menghentikan kebijakan kontrol kurva imbal hasil (YCC).
Berikut ini profil mengenai Kazuo Ueda dan tantangan yang akan dihadapinya saat menjabat nanti.
1. Latar Belakang Pendidikan
Ueda adalah seorang akademisi yang belajar matematika di Universitas elit Tokyo sebelum menerima gelar Ph.D. di bidang ekonomi di Institut Teknologi Massachusetts pada 1980, menurut profil di situs web Universitas Tokyo.
Dia mengajar di Universitas British Columbia di Kanada sebelum kembali ke Jepang dan akhirnya kembali ke Universitas Tokyo, di mana dia kemudian menjadi dekan fakultas ekonomi.
Dia menjabat sebagai anggota dewan kebijakan Bank Jepang antara 1998 hingga 2005.
2. Kiprah Kazuo Ueda
Saat ini, Ueda adalah seorang profesor dan dekan di departemen bisnis di Universitas Wanita Kyoritsu di Tokyo. Dia adalah direktur eksternal di JGC Holdings, sebuah perusahaan teknik di Bank Pembangunan milik negara Jepang.
Dia juga ketua dewan Institut Studi Moneter dan Ekonomi, wadah pemikir BOJ.
3. Sikap Ueda Terhadap Kebijakan Ultra Longgar BOJ
Dalam sebuah komentar kepada wartawan yang disiarkan di Nippon TV pada Jumat, Ueda menolak untuk membahas terkait kabar diangkatnya menjadi gubernur BOJ.
Saat ditanya tentang pandangannya tentang kebijakan moneter, dia berkata: "Kebijakan moneter harus dilakukan berdasarkan keadaan saat ini dan terutama prospek ekonomi dan harga. Dari perspektif itu, menurut saya kebijakan BOJ saat ini sudah tepat, dan bagaimanapun juga, pelonggaran moneter harus terus mengingat keadaan saat ini."
Dalam sebuah opini di surat kabar Nikkei pada tahun lalu, Ueda memperingatkan BOJ agar tidak menaikkan suku bunga sebelum waktunya karena inflasi melebihi 2 persen.
Namun, dia juga mengatakan bank sentral harus mempertimbangkan strategi untuk keluar dari kebijakan moneter yang sangat longgar, dan meninjau program stimulus luar biasa di beberapa titik, menurut laporan itu.
4. Pendapat Analis Soal Penunjukkan Ueda
Ueda tetap menjadi tokoh yang kurang diketahui bagi banyak orang di pasar keuangan, kata para ekonom dan analis.
Yen awalnya naik di tengah ekspektasi ia bisa menghapus suku bunga super rendah lebih awal dari yang diperkirakan, namun kemudian kenaikan tersebut tertahan setelah komentarnya bahwa kebijakan BOJ saat ini sudah tepat.
"Dalam hal kebijakan moneter, mungkin tidak ada yang memiliki cara berpikir yang sangat baik, tetapi dia sangat kuat dalam ekonomi internasional, termasuk nilai tukar mata uang asing," kata Masayuki Kichikawa, kepala strategi makro di Sumitomo Mitsui Asset Management di Tokyo.