Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kirim Ahli ke Guinea Khatulistiwa, Perangi Wabah Virus Marburg Mematikan di Negara Itu

Direktur Regional WHO untuk Afrika, Dr Matshidiso Moeti mengatakan Marburg merupakan virus yang sangat menular

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Kirim Ahli ke Guinea Khatulistiwa, Perangi Wabah Virus Marburg Mematikan di Negara Itu
bbc.com
Virus Marburg - - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengerahkan para ahli ke Guinea Khatulistiwa pada awal pekan ini menyusul konfirmasi wabah virus Marburg yang terjadi kali pertama di negara itu 

Otoritas kesehatan mengirimkan sampel ke laboratorium referensi Institut Pasteur di Senegal untuk menentukan penyebabnya, tentunya dengan dukungan dari WHO.

Delapan sampel pun diuji, salah satunya ternyata menunjukkan hasil positif.

Tanggap darurat sedang berlangsung

Tim lanjutan telah dikerahkan di distrik yang terkena dampak untuk melacak kontak (tracing), mengisolasi dan memberikan perawatan medis kepada orang yang menunjukkan gejala penyakit tersebut.

WHO juga memfasilitasi pengiriman tenda, sarung tangan, laboratorium untuk pengujian sampel serta satu kit virus demam berdarah yang mencakup Alat Pelindung Diri (APD) untuk digunakan oleh 500 petugas kesehatan.

Koneksi dengan virus Ebola

Virus Marburg berada dalam keluarga virus yang sama yang menyebabkan Ebola.

BERITA REKOMENDASI

Perlu diketahui, virus ini ditularkan oleh kelelawar buah ke manusia dan menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi, permukaan dan bahan.

Penyakit ini kali pertama terdeteksi pada 1967 setelah munculnya wabah serentak di kota Marburg dan Frankfurt Jerman, serta di Beograd Serbia.

Penyakit ini muncul secara tiba-tiba, dengan ditandai gejala demam tinggi, sakit kepala hebat, dan rasa tidak enak badan yang parah.

Tidak hanya itu, banyak pasien mengalami gejala hemoragik parah dalam waktu tujuh hari.

Meskipun sejauh ini tidak ada vaksin atau perawatan antivirus yang disetujui untuk mengobati virus ini, rehidrasi dengan cairan oral atau intravena, dan pengobatan gejala tertentu dapat meningkatkan peluang pasien untuk bertahan hidup.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas