Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Momen Presiden Erdogan Azan dan Beri Nama Bayi yang Baru Dilahirkan oleh Penyintas Gempa Turki

Video Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengazani bayi yang baru dilahirkan oleh seorang wanita penyintas gempa Turki menjadi viral di media sosial.

Penulis: Isti Prasetya
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Momen Presiden Erdogan Azan dan Beri Nama Bayi yang Baru Dilahirkan oleh Penyintas Gempa Turki
Tangkapan Layar Twitter @ilmfeed
Video Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengazani bayi yang baru dilahirkan oleh seorang wanita penyintas gempa Turki menjadi viral di media sosial. 

TRIBUNNEWS.COM - Video Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengazani bayi yang baru dilahirkan oleh seorang wanita penyintas gempa Turki menjadi viral di media sosial.

Momen itu, terjadi saat Erdogan mengunjungi rumah sakit Basaksehir Cam dan Kota Sakura di Istanbul, Selasa (14/2/2023).

Dalam kunjungan tersebut, ia bertemu seorang penyintas yang selamat dari bencana gempa di Turki.

Penyintas itu baru saja dikaruniai seorang putri.

Baca juga: Retakan Raksasa Terbentuk Setelah Gempa Turki, Kebun Zaitun Terbelah Jadi Dua, Begini Penampakannya

Diberitakan Anadolu, mulanya sang ibu hanya meminta Presiden Erdogan untuk menamai anaknya.

Erdogan kemudian menggendong bayi itu secara hati-hati dan mengumandangkan azan untuk bayi tersebut/

Seorang wanita di belakang Erdogan tampak menahan tangis haru.

BERITA REKOMENDASI

Beberapa orang di sekelilingnya seksama menyaksikan Erdogan mengazani bayi dalam gendongannya.

Lalu, Erdogan menyebut 'Ayse Betul' sebanyak tiga kali di telinga bayi itu.

Video momen tersebut, menjadi viral setelah diunggah oleh akun Twitter @ilmfeed, Selasa (14/2/2023).

Al Jazeera melaporkan pihak berwenang Turki melaporkan 35.418 orang telah tewas di negara itu.

Sementara pemerintah Suriah dan PBB mengatakan lebih dari 5.800 orang tewas di Suriah.


Diberitakan sebelumnya, Erdogan berjanji melanjutkan upaya penyelamatan dan pemulihan pasca negaranya di guncang gempa bumi bermagnitudo 7,8 pada Senin (6/2/2023).

"Kami akan melanjutkan pekerjaan kami sampai kami memindahkan warga terakhir yang tersisa di bawah bangunan yang runtuh," kata Erdogan usai menghadiri rapat kabinet yang diadakan di markas Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD), Selasa (14/2/2023) malam.

Baca juga: Aksi Heroik Anjing Penyelamat yang Terlibat Proses Pencarian Korban Gempa di Turki

Dia mengatakan, rekonstruksi akan dimulai dalam beberapa bulan mendatang usai pendataan seluruh bangunan yang hancur selesai dilakukan.

"Kami akan membangun kembali semua rumah dan tempat kerja, yang hancur atau tidak dapat dihuni akibat gempa, dan menyerahkannya kepada pemilik yang sah," sambungnya.

Erdogan juga mengakui adanya kesalahan dalam upaya penanganan bencana tersebut, tetapi dia mengklaim situasinya sudah mulai terkendali untuk saat ini.

“Kita menghadapi salah satu bencana alam terbesar tidak hanya di negara kita tetapi juga dalam sejarah umat manusia,” kata Erdogan, melansir Reuters, Rabu (15/2/2023).

(Tribunnews.com/Isti Prasetya, Mikael Dafit Adi Prasetyo)

Simak artikel Trending lainnya

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas