Kontraktor Kebersihan di AS Ditangkap karena Pekerjakan 103 Anak Secara Ilegal di Rumah Jagal
Kontraktor kebersihan Amerika Serikat (AS) Packers Sanitation Services Inc (PSSI) ditangkap karena mempekerjakan anak-anak secara ilegal.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WISCONSIN - Kontraktor kebersihan Amerika Serikat (AS) Packers Sanitation Services Inc (PSSI) ditangkap karena mempekerjakan anak-anak secara ilegal, termasuk beberapa anak berusia 13 tahun.
Mereka dipekerjakan di rumah jagal, salah satu lingkungan tenaga kerja paling berbahaya di negara itu.
"Perusahaan yang berbasis di Wisconsin itu mempekerjakan sedikitnya 102 anak antara usia 13 hingga 17 tahun dan menugaskan mereka untuk bekerja shift malam pada 13 pabrik pengepakan daging di 8 negara bagian," kata Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat kemarin.
Dikutip dari laman Russia Today, Sabtu (18/2/2023), PSSI yang merupakan salah satu penyedia layanan keamanan dan sanitasi makanan terbesar di AS, membayar denda lebih dari 1,5 juta dolar AS dan sebesar 15.138 dolar AS untuk setiap anak yang dipekerjakan secara ilegal.
Baca juga: Pekerja Anak Perlu Jadi Perhatian, Rentan Terjerat Persoalan Sosial
Penyelidik federal menemukan bahwa anak di bawah umur yang disewa oleh PSSI bekerja menggunakan bahan kimia berbahaya dan membersihkan peralatan rumah jagal, seperti gergaji belakang dan pembagi kepala.
Setidaknya tiga anak terluka, termasuk seorang anak berusia 14 tahun yang bekerja dari jam 11 malam hingga jam 5 pagi selama enam hari dalam seminggu, ia juga terpaksa bolos sekolah setelah menderita luka bakar karena bahan kimia.
Menurut data pemerintah negara itu, pengepakan daging adalah salah satu industri paling berbahaya di AS, dengan pekerja tiga kali lebih mungkin menderita cedera serius daripada rata-rata pekerja sektor lainnya di AS.
Para pekerja berisiko tinggi terkena gergaji, gerinda, pengait, dan ekstruder di sekelilingnya.
Mereka kerap mengalami cedera umum termasuk amputasi jari atau tangan, patah tulang, luka bakar dan trauma kepala.
"Anak-anak ini seharusnya tidak pernah dipekerjakan di pabrik pengepakan daging, dan ini tidak terjadi jika majikan mereka mengambil tanggung jawab untuk mencegah terjadinya pelanggaran pekerja anak," kata Wakil Administrator Departemen Tenaga Kerja AS, Jessica Loman.
Baca juga: Hari Dunia Menentang Pekerja Anak 12 Juni 2022, Apa Bahaya Bekerja bagi Perkembangan Anak Usia Dini?
Departemen itu menemukan bahwa PSSI mengabaikan pemberitahuan yang diterimanya ketika sistemnya sendiri menandai beberapa karyawannya sebagai anak di bawah umur.
Ketika penyelidik tiba membawa surat perintah, pejabat perusahaan diduga mencoba menggagalkan penyelidikan mereka.
"Tidak ada anak yang harus tunduk pada kondisi yang ditemukan dalam penyelidikan ini," kata pengacara di Departemen Tenaga Kerja AS, Seema Nanda.
Perlu diketahui, Undang-undang (UU) Perburuhan AS mengizinkan perusahaan mempekerjakan anak di bawah umur untuk beberapa pekerjaan, namun bukan pekerjaan yang dianggap berbahaya.