Virus Marburg: Haruskah Kita Khawatir tentang Penyakit Seperti Ebola yang Menyebar di Afrika?
Virus Marburg menyebar antar manusia terutama melalui kontak langsung dan dapat menyebabkan penyakit yang mirip dengan Ebola.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Garudea Prabawati
Virus Marburg menyebabkan penyakit seperti Ebola, dengan gejala berupa demam, sakit kepala dan malaise, diikuti dengan muntah, diare, dan sakit dan nyeri.
Pendarahan terjadi sekitar lima hari kemudian, dan bisa berakibat fatal hingga 90 persen orang yang terinfeksi.
Perlukah kita khawatir?
Seperti Ebola pada tahun 2014, virus Marburg ditakutkan bisa menjadi epidemi yang jauh lebih besar, dan menyebar ke seluruh dunia.
Perjalanan antar orang bisa membuat virus menyebar ke banyak negara lain.
Pada tahun 2014, kasus Ebola menyebar dari Guinea ke Liberia dan Sierra Leone.
Sebagian besar kasus terjadi di ketiga negara tersebut, namun kasus terkait perjalanan terjadi di tujuh negara lain termasuk Amerika Serikat dan Inggris Raya.
Jika jumlah kasus Marburg meningkat di Equitorial Guinea atau di Kamerun, yang telah menyebar, atau jika menyebar ke negara lain, semua negara harus waspada.
Kegagalan untuk mendiagnosis virus demam berdarah dapat mematikan.
Diagnosis Ebola awalnya terlewatkan pada seorang pelancong dari Afrika Barat di Dallas, Texas pada puncak epidemi pada tahun 2014.
Seorang perawat kemudian terinfeksi.
Di Nigeria, hal yang sama terjadi, namun mengakibatkan wabah dan beberapa kematian.
Sedikit yang diketahui tentang virus Marburg daripada Ebola.
Virus Marburg mungkin tidak lebih menular daripada Ebola, tetapi hanya ada sedikit epidemi untuk menyimpulkannya.