Jelang Peringatan Satu Tahun Invasi, Vladimir Putin Sebut Barat Penyulut Perang di Ukraina
Vladimir Putin mengklaim bahwa pihaknya telah melakukan segala upaya untuk menyelesaikan konflik dengan menegosiasikan jalan keluar secara damai.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
![Jelang Peringatan Satu Tahun Invasi, Vladimir Putin Sebut Barat Penyulut Perang di Ukraina](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/presiden-rusia-vladimir-putin-7uhnjkm.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Dalam pidato kewarganegaraan menyambut peringatan satu tahun invasi yang jatuh pada tanggal 22 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut negara Barat sebagai penyebab pecahnya perang di Ukraina.
“Moskow melakukan segala yang mungkin dengan tulus dan damai, tapi skenario berbeda sedang disiapkan Barat di belakang kami. Barat terus mengobarkan konflik Ukraina, untuk eskalasinya " jelas Putin dalam pidato pertamanya sejak perang Rusia-Ukraina, Selasa (21/2/2023).
Baca juga: Diplomat Senior China Pekan Ini Terbang ke Moskow, AS: Bahas Bantuan Senjata untuk Rusia
Melanjutkan pidatonya, Putin mengklaim bahwa pihaknya telah melakukan segala upaya untuk menyelesaikan konflik dengan menegosiasikan jalan keluar secara damai.
Namun tindakan negara Barat dan para sekutu yang terus – terusan mengirimkan pasokan senjata biologis dan nuklir ke Ukraina telah memicu potensi eskalasi perang yang lebih besar.
“Komitmen Barat untuk perdamaian ternyata penipuan dan kebohongan yang kejam. Saya ingin mengulangi merekalah yang bersalah atas perang ini, dan kita menggunakan kekuatan untuk menghentikannya," kata Putin di hadapan para elite Rusia.
Kemunduran di Medan Perang
Meski sejumlah ahli menilai Rusia telah mengalami kemunduran perang selama beberapa bulan terakhir dengan ditandai adanya penurunan intensitas tembakan, serta menyusutnya jumlah tank – tank Rusia di Ukraina.
Namun dalam pidato tersebut Putin menegaskan bahwa pasukan militernya berhasil menguasai sekitar seperlima dari wilayah Ukraina. Jumlah itu kemungkinan besar akan kembali meluas setelah militer Rusia melakukan pembaharuan besar setelah peringatan satu tahun invasi.
Ekonomi Rusia Semasa Invasi
Selain menjelaskan kondisi angkatan perangnya, dalam pidato tersebut presiden Putin juga turut menjelaskan kondisi perekonomian di negaranya.
Baca juga: Volodymyr Zelenskiy Meramal Perang Dunia III Berpotensi Pecah Jika China Dukung Rusia
Putin mengakui ekonomi Rusia saat ini tengah berada di bawah tekanan sanksi barat dan UE, namun dengan menggenjot ekspor minyak pada mitranya di Asia, Putin yakin negaranya dapat kembali bangkit, seperti yang dikutip dari Deutsche Welle.
"Kami telah memulai dan akan terus membangun program skala besar untuk pemulihan sosial ekonomi seperti menghidupkan kembali perusahaan dan pekerjaan di pelabuhan Laut Azov, serta membangun jalan modern baru, seperti yang kami lakukan di Krimea." tambah Putin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.