Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Australia-Filipina Gelar Patroli Militer Bersama di Laut China Selatan

Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengungkap rencana angkatan militernya yang akan menjajaki patroli bersama

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Australia-Filipina Gelar Patroli Militer Bersama di Laut China Selatan
Justin Stack / Angkatan Laut AS / AFP
Dalam gambar selebaran milik Angkatan Laut AS yang diambil pada 28 Agustus 2022, kapal penjelajah peluru kendali kelas Ticonderoga USS Chancellorsville (CG 62) transit di Laut China Timur di Selat Taiwan selama operasi rutin yang sedang berlangsung.Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengungkap rencana angkatan militernya yang akan menjajaki patroli bersama dengan pasukan Filipina di Laut China Selatan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY – Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengungkap rencana angkatan militernya yang akan menjajaki patroli bersama dengan pasukan Filipina di Laut China Selatan.

Rencana ini diungkap setelah Marles menggelar pertemuan dengan Menteri Pertahanan Carlito Galvez di Manila pada Rabu (22/2/2023).

Kami memang berbicara hari ini tentang kemungkinan menjajaki patroli bersama dan kami akan melanjutkan pekerjaan itu, dan kami berharap itu segera membuahkan hasil," kata Marles pada konferensi pers bersama dengan Galvez.

Baca juga: Rusia dan China Selesaikan Latihan Gabungan Angkatan Laut di Laut China Timur

Dalam pertemuan tersebut Marles menyebut Laut China Selatan selama beberapa bulan terakhir kerap menjadi kawasan yang disengketakan pemerintah China, lantaran lokasinya yang tumpang tindih dengan perbatasan laut Australia dan Filipina.

Alasan ini yang kemudian mendorong pemerintah Australia dan Filipina untuk melawan apa yang digambarkannya sebagai "aktivitas agresif" China di Laut China Selatan.

Terlebih selama belakangan ini penjaga Pantai Filipina sering melihat sebuah kapal penjaga pantai China dan lusinan kapal yang diduga diawaki oleh milisi China berkeliaran di sekitar wilayah eksklusif Filipina.

BERITA TERKAIT

Meski tak mengancam, namun kehadiran kapal China telah memicu konfrontasi lebih lanjut.

Jay Tarriela, juru bicara Penjaga Pantai Filipina untuk masalah Laut China Selatan tidak memberikan perincian tentang skala atau waktu dari patroli yang diusulkan.

Namun melansir dari Al Jazeera angkatan laut AS akan turut berpartisipasi dalam patroli maritim bersama di Laut China Selatan.

“Sudah ada jalur kemungkinan yang jelas karena Departemen Pertahanan Amerika Serikat juga telah mendukung patroli bersama dengan Angkatan Laut Filipina dan Angkatan Laut AS sehingga ada kepastian patroli bersama ini akan terjadi antara penjaga pantai kedua negara.” kata Tarriela.

Baca juga: Setelah Ukraina, Menlu Rusia Tuduh Amerika dan Sekutu Kini Mulai Provokasi di Laut China Selatan

Meski Australia dan Filipina tak memiliki kerjasama khusus, akan tetapi hubungan militer antara Australia dan Filipina diketahui telah terjalin lama sejak tahun 1922.

Keduanya bahkan memiliki Perjanjian Status Kunjungan Pasukan yang memberikan kerangka kerja hukum dan operasional yang komprehensif untuk kerja sama di bidang pertahanan.

Perjanjian tersebut yang kemudian dimanfaatkan keduanya untuk meningkatkan keamanan di masing - masing wilayah perbatasan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas