Ultimatum Keras AS untuk China Jika Kirim Bantuan Mematikan bagi Pasukan Rusia
Menlu AS, Antony Blinken secara langsung memperingatkan diplomat senior China, Wang Yi agar tidak memberikan dukungan mematikan kepada Rusia.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Whiesa Daniswara
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MUENCHEN - Negara manapun yang memberikan dukungan mematikan kepada Rusia dalam konflik yang sedang berlangsung dengan Ukraina akan melewati 'garis merah' Amerika Serikat (AS).
Hal ini seperti yang disampaikan Utusan AS untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Linda Thomas-Greenfield pada hari Minggu lalu.
Sebelumnya pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken secara langsung memperingatkan seorang diplomat senior China, Wang Yi, agar tidak mempertimbangkan opsi semacam itu.
"Kami harus jelas bahwa jika ada pemikiran dan upaya oleh China serta pihak lainnya untuk memberikan dukungan mematikan kepada Rusia dalam serangan brutal mereka terhadap Ukraina, itu tidak dapat diterima, ini akan menjadi garis merah," kata Thomas-Greenfield.
Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (22/2/2023), kata-katanya dilontarkan saat Blinken bertemu Wang Yi di sela-sela Konferensi Keamanan Munich di Jerman.
Baca juga: Antony Blinken dan Wang Yi Bertemu di Munich, AS Peringatkan agar China Tidak Membantu Rusia
Di sana, diplomat AS itu mengatakan kepada mitranya dari China tersebut bahwa AS 'sangat prihatin mengetahui China mempertimbangkan untuk memberikan dukungan mematikan kepada Rusia'.
"Itu akan memiliki konsekuensi serius dalam hubungan kita. AS mengetahui China memberikan bantuan tidak mematikan kepada Rusia 'selama beberapa bulan terakhir ini'. Bantuan ini untuk membantu dan bersekongkol dalam upaya perang Rusia," tegas Blinken.
Blinken juga mengatakan AS telah menerima beberapa informasi yang 'menunjukkan' bahwa China 'sangat mempertimbangkan untuk memberikan bantuan mematikan ke Rusia'.
Kendati demikian, ia tidak memberikan rincian tentang sifat informasi atau jenis bantuan apa yang akan diberikan China kepada Rusia.
Sebaliknya, Blinken mengatakan bahwa beberapa detail lebih lanjut akan terungkap di masa mendatang.
Baca juga: Menlu AS Antony Blinken Akhirnya Bertemu Diplomat Top China Wang Yi Usai Insiden Balon Mata-mata
"China belum melewati batas itu," papar Blinken.
Pada hari Minggu lalu, Kementerian Luar Negeri China juga mengeluarkan pernyataan tentang pertemuan antara Blinken dan Wang Yi.
China meminta AS untuk bekerja menuju penyelesaian politik konflik di Ukraina, alih-alih 'mengipasi api' dari kebuntuan militer antara Rusia dan Ukraina da' 'mengambil keuntungan dari situasi tersebut'.
China sendiri 'berkomitmen untuk mempromosikan pembicaraan damai'.
Kemitraan strategis antara Rusia dan China adalah 'hak berdaulat dari dua negara merdeka'.
"China tidak akan menerima tudingan AS atau bahkan pemaksaan yang menargetkan hubungan China dengan Rusia," pungkas Yi.