Israel Mengebom Gaza setelah Palestina Melakukan Serangan Roket di Kota Sderot
Pesawat-pesawat tempur Israel memborbardir Gaza pada Kamis (23/2/2023) pagi. Pengeboman itu dilakukan setelah Palestina melakukan serangan.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Israel melakukan pengeboman di Jalur Gaza setelah Palestina melakukan serangan roket ke Israel.
Militer Israel mengatakan, pesawat-pesawat tempur melakukan serangan bom terhadap Hamas di Jalur Gaza pada Kamis (23/2/2023) pagi.
Dikutip dari The Times of Israel, jet tempur Israel menghantam bengkel senjata dan situs militer Hamas di Gaza.
"Kompleks itu terletak di dekat masjid, klinik medis, sekolah, hotel, dan kantor polisi."
"Ini adalah bukti lebih lanjut bahwa organisasi teror Hamas menempatkan aset militernya di jantung penduduk sipil," kata pihak militer.
"Serangan itu merupakan pukulan serius bagi kemampuan Hamas untuk membentengi dan mempersenjatai diri," tambah pernyataan tersebut.
Baca juga: Pasukan Israel Bunuh 10 Warga Palestina dalam Serangan di Nablus, Baku Tembak Berlangsung Berjam-jam
Sebelumnya, Palestina telah melakukan serangan dengan menembakkan enam roket ke arah Kota Sderot dan Ashkelon di wilayah Israel.
Militer mengatakan, lima proyektil ditembak jatuh oleh sistem anti-rudal Iron Dome dan yang terakhir mendarat di area terbuka.
Tidak ada laporan kerusakan atau korban jiwa. Tidak ada kelompok Palestina yang mengaku bertanggung jawab.
Video yang diposting di media sosial menunjukkan tembakan voli keluar dari Gaza, dan intersepsi atas kota-kota Israel, termasuk Ashkelon.
Baca juga: 9 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Kota Nablus, 102 Orang Terluka
Serangan itu terjadi setelah baku tembak di Kota Nablus, Tepi Barat, Rabu, di mana 11 warga Palestina tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka oleh pasukan Israel.
Dikutip dari Al Jazeera, serangan di Nablus merupakan salah satu operasi Israel paling mematikan di Tepi Barat.
Korban tewas pada hari Rabu melampaui serangan Israel bulan lalu di Kota Jenin.
Di antara yang tewas di Nablus adalah tiga pria Palestina, usia 72, 66, dan 61, dan seorang anak laki-laki berusia 16 tahun, menurut pejabat kesehatan.
Tentara Israel memblokir semua pintu masuk ke Nablus pada Rabu pagi sebelum mengelilingi sebuah rumah dengan dua pejuang Palestina yang dicari, Hossam Isleem dan Mohammad Abdulghani, yang keduanya tewas.
Baca juga: PM Israel Benjamin Netanyahu Salahkan Iran atas Serangan terhadap Kapal Tanker Minyak
Kelompok bersenjata Den Singa Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa mereka terlibat dalam bentrokan dengan pasukan Israel selama serangan itu, bersama dengan Brigade Balata yang baru dibentuk.
Militer Israel mengatakan memasuki Nablus untuk menangkap tiga pejuang yang dicurigai melakukan serangan penembakan sebelumnya terhadap warga Israel.
Operasi empat jam itu meninggalkan kerusakan luas di pasar berusia berabad-abad di Nablus.
Pemimpin Jihad Islam, Ziyad Al-Nakhala menyebut serangan Israel sebagai "kejahatan besar".
"Adalah tugas kita sebagai kekuatan perlawanan untuk menanggapi kejahatan ini tanpa ragu-ragu," katanya.
(Tribunnews.com/Whiesa)