Owakon, Masa Surut YouTuber, Berkurang Pendapatan, Termasuk di Jepang
Owakon atau berkurangnya pendapatan para Youtuber saat ini menjadi keprihatinan juga di Jepang. Masa surut ini membuat para Youtuber Jepang juga gerah
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Owakon atau berkurangnya pendapatan para Youtuber saat ini menjadi keprihatinan juga di Jepang. Masa surut ini membuat para Youtuber Jepang juga gerah saat ini.
Seorang YouTuber yang terpilih sebagai juara pertama dalam "profesi yang saya inginkan" selama tiga tahun berturut-turut dalam kuesioner Kursus Sekolah Dasar Shinkenzemi. Saya pikir "YouTuber populer seharusnya mendapatkan banyak penghasilan", tetapi baru-baru ini ada bisikan tentang masalah penurunan pendapatan.
"Pendapatan YouTuber memang anjlok! Apa kebenaran dari Owakonisasi, surutnya msa Youtuber saat ini?" papar suber Youtuber Jepang kepada Tribunnews.com Kamis (23/2/2023).
Menurutnya, YouTuber populer mendapatkan penghasilan super tinggi dan dapat membeli apa pun yang mereka inginkan. Gambaran seperti itu mungkin sesuatu dari masa lalu. Sebab, penurunan pendapatan YouTuber saat ini menjadi masalah sekali, memunculkan keprihatinan belakangan ini.
Tampaknya ada banyak YouTuber yang tidak berpenghasilan sebanyak sebelumnya dan merasakan krisis. Bahkan YouTuber populer, yang namanya pernah didengar semua orang setidaknya sekali, menggembar-gemborkan penurunan pendapatan.
Cara kerja penghasilan YouTube
Mengapa ada masalah penurunan pendapatan sekarang? Untuk memahami penyebabnya, pertama-tama mari kita pahami cara kerja YouTube.
Sumber pendapatan utama bagi YouTuber adalah "iklan Google Adsense". Apakah kita sering melihat iklan sebelum, selama, dan setelah video diputar? Pengiklan membayar YouTube untuk menampilkan iklan mereka, tetapi YouTube mengembalikan sebagian dari biaya tersebut kepada YouTuber yang memublikasikan video.
Selain pendapatan iklan, ada "Super Chat" di mana kita dapat menerima uang dukungan dari penonton, "Langganan Channel" di mana kita menerima biaya keanggotaan bulanan, dan "Proyek Perusahaan" di mana kita dapat memperkenalkan produk dan layanan atas permintaan perusahaan dan menerimanya sebagai imbalannya.
Penyebab menurunnya pendapatan YouTuber. Berikut adalah beberapa kemungkinan alasan mengapa pendapatan YouTuber menurun:
■ Lebih sedikit iklan yang ditempatkan
Alasan terbesar penurunan pendapatan YouTuber adalah karena mereka sekarang memiliki iklan yang lebih sedikit (berkurang) yang merupakan sumber pendapatan mereka.
Dalam beberapa tahun terakhir, layanan video selain YouTube (Netflix, TikTok, Amazon Prime, dll.) dengan cepat mendapatkan popularitas, memungkinkan pengiklan untuk beriklan di luar YouTube.