Populer Internasional: Rusia Dilaporkan Terjunkan Mahasiswa ke Medan Perang - Gempa Baru di Turki
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya gempa yang kembali terjadi di Turki, membuat warga trauma.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Daryono
"Banyak yang terluka karena terinjak-injak, panik, dan bahkan melompat dari gedung," papar Juru bicara Pertahanan Sipil Suriah, White Helmets, Oubadah Alwan kepada Al Jazeera.
Kelompok penyelamat memperkirakan lebih dari 190 orang cedera di negara bagian yang dikuasai oposisi tersebut.
"Warga sipil kebanyakan tidur di luar dan menolak kembali ke rumah mereka meski cuaca dingin," imbuhnya.
"Orang-orang trauma," ucapnya.
4.Ultimatum Keras AS untuk China Jika Kirim Bantuan Mematikan bagi Pasukan Rusia
Negara manapun yang memberikan dukungan mematikan kepada Rusia dalam konflik yang sedang berlangsung dengan Ukraina akan melewati 'garis merah' Amerika Serikat (AS).
Hal ini seperti yang disampaikan Utusan AS untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Linda Thomas-Greenfield pada hari Minggu lalu.
Sebelumnya pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken secara langsung memperingatkan seorang diplomat senior China, Wang Yi, agar tidak mempertimbangkan opsi semacam itu.
"Kami harus jelas bahwa jika ada pemikiran dan upaya oleh China serta pihak lainnya untuk memberikan dukungan mematikan kepada Rusia dalam serangan brutal mereka terhadap Ukraina, itu tidak dapat diterima, ini akan menjadi garis merah," kata Thomas-Greenfield.
Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (22/2/2023), kata-katanya dilontarkan saat Blinken bertemu Wang Yi di sela-sela Konferensi Keamanan Munich di Jerman.
Di sana, diplomat AS itu mengatakan kepada mitranya dari China tersebut bahwa AS 'sangat prihatin mengetahui China mempertimbangkan untuk memberikan dukungan mematikan kepada Rusia'.
(Tribunnews.com)