Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perusahaan Barat Hengkang, Merek China Gantikan iPhone dan Hyundai di Pasar Rusia

Sekarang, merek China telah mengambil alih hampir seluruhnya, dengan menguasai sekitar 95 persen pasar smartphone setahun kemudian

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Perusahaan Barat Hengkang, Merek China Gantikan iPhone dan Hyundai di Pasar Rusia
Gizmochina
Kantor Xiaomi. Pabrikan China sudah populer di Rusia bahkan sebelum perang di Ukraina meletus, dengan menguasai sekitar 40 persen pasar smartphone pada Desember 2021. 

"Mereka meningkatkan pengiriman ke Rusia masing-masing sebesar 39 persen, 190% dan 24% pada kuartal ketiga 2022, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya," tambahnya.

Xiaomi menjadi perusahaan China yang menerima keuntungan paling besar, dengan menggandakan pangsa pasarnya sepanjang tahun. Perusahaan yang berbasis di Beijing ini sekarang menjadi penjual smartphone teratas di Rusia, sebagian besar karena seri Redmi yang populer, perangkat terjangkau yang dikenal dengan kualitas kamera tinggi.

Baca juga: Kanada Pasok Empat Tank Leopard ke Ukraina, Berlakukan Sanksi Baru untuk Rusia

Masa-masa Sulit Bagi Konsumen

Meskipun merek China menuai keuntungan dari embargo Barat, pasar Rusia menyusut karena kemerosotan ekonominya.

Tahun lalu, penjualan smartphone Rusia turun 33 persen menjadi 21 juta unit, menurut Counterpoint Research. Sebagai perbandingan, pasar smartphone Eropa turun 20 persen.

Pasar mobil Rusia bernasib lebih buruk, turun hampir 60 persen pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya, menurut Autostat.

Muncul pertanyaan besar dari para analis, apakah pasar Rusia akan berubah untuk selamanya.

Berita Rekomendasi

Jika perang di Ukraina berakhir, Apple dan Samsung kemungkinan akan membangun kembali operasi di negara tersebut,  dan dengan cepat merebut kembali penjualan smartphone, kata Stryjak.

Meski begitu, dengan kembalinya merek internasional, pemain China dapat mempertahankan pijakan mereka, terutama mengingat berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membangun kembali rantai pasokan.

Banyak kemungkinan akan tergantung pada berapa lama perang akan berlangsung. 

“Menyatakan ini dengan agak kasar, tetapi merek Rusia dan merek China adalah jenis pemain pengganti yang sebenarnya,” kata Tu Le.  

"Stand-in mungkin menjadi pemain permanen," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas