Ukraina Raih 400 Juta Dolar Komitmen Bantuan Kemanusiaan Tambahan dari Arab Saudi
Pemerintah Ukraina mendapat komitmen tambahan untuk paket bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Arab Saudi senilai 400 juta dolar AS
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, RIYADH - Pemerintah Ukraina mendapat komitmen tambahan untuk paket bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Arab Saudi senilai 400 juta dolar AS dan diimplementasikan melalui penandatanganan perjanjian dan nota kesepahaman antara kedua negara.
Perjanjian ini dibuat setelah Putra Mahkota Mohammed bin Salman melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Oktober 2022 tentang penyediaan paket bantuan kemanusiaan tambahan ke Ukraina.
Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan, dan Andriy Yermak, Kepala Kantor Presiden Ukraina, menghadiri upacara penandatanganan tersebut.
Penandatanganan dilakukan oleh Abdullah Al-Rabeeah, penasihat Pengadilan Kerajaan dan pengawas jenderal Pusat Bantuan dan Bantuan Kemanusiaan Raja Salman, dan Oleksandr Kubrakov, wakil perdana menteri Ukraina.
Perjanjian tersebut mencakup program kerja sama bersama untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Ukraina senilai US$ 100 juta.
Memorandum tersebut mencakup pembiayaan derivatif minyak senilai US$ 300 juta sebagai hibah yang diajukan oleh pemerintah Arab Saudi melalui Saudi Fund for Development.
Perjanjian tersebut ditandatangani oleh CEO SFD Sultan bin Abdulrahman Al-Marshad, dan Menteri Energi Ukraina, German Galushchenko.
Badan Pers Saudi mengatakan penandatanganan perjanjian dan memorandum tersebut mencerminkan dukungan Kerajaan terhadap Ukraina dalam menghadapi tantangan sosial dan ekonomi.
Baca juga: Presiden Vladimir Putin: AS Ingin Pecah Rusia dan Jadi Pusat Dunia melalui Konflik Ukraina
Presiden Ukraina menerima Pangeran Faisal di Kyiv pada hari Minggu. Pangeran Faisal mengatakan Kerajaan sedang bekerja dengan Ukraina untuk mengurangi dampak ekonomi dari konflik di negara tersebut.
Dia menambahkan bahwa sedang mendiskusikan peluang untuk melanjutkan kerja sama investasi dengan Ukraina. Kerajaan akan melanjutkan upayanya untuk berkontribusi mengurangi dampak manusia dari konflik tersebut, kata menteri tersebut.
Baca juga: Gertak Ukraina, Belarus Klaim Punya 1,5 Juta Tentara Cadangan yang Siap Berperang
Kedua pihak juga membahas beberapa isu regional dan internasional, serta perkembangan yang menjadi perhatian bersama.
"Kami terus mendiskusikan peluang untuk menyelesaikan krisis dengan semua pihak," kata Pangeran Faisal bin Farhan. Perdana menteri dan putra mahkota juga melakukan panggilan telepon ke Zelensky pada hari Jumat.
Baca juga: Ribuan Warga Jerman Menentang Pengiriman Senjata ke Ukraina: Hentikan Pembunuhan
Dia menyatakan kesiapan Kerajaan untuk melanjutkan upaya mediasi, dan dukungannya terhadap langkah-langkah yang berkontribusi pada penurunan eskalasi, kata SPA.
Editor: Handoyo | Sumber: Kontan