Gempa Turki-Suriah, Qatar Kirim 400 Kabin Portabel Piala Dunia ke Ankara
Gempa Turki-Suriah: Qatar mengirim 400 kabin portabel untuk para pengungsi gempa bumi Turki-Suriah.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Qatar mengirim 400 kabin portabel untuk para pengungsi gempa bumi Turki-Suriah.
Kabin portabel itu sebelumnya digunakan untuk menampung penggemar gelaran Piala Dunia 2022 kemarin.
Dua kapal tiba di kota skenderun dengan 400 rumah portabel.
Duta besar Qatar untuk Turki mengatakan lebih banyak bantuan serupa sedang dalam perjalanan.
“Kami berharap ini cocok untuk korban gempa,” kata Sheikh Mohammad bin Nasser Al Thani kepada wartawan di Iskenderun.
Dikutip Al Jazeera, sedikitnya dua juta orang tinggal di tempat penampungan sementara setelah gempa mengguncang Turki-Suriah pada 6 Februari 2023 kemarin.
Baca juga: Belajar Peristiwa Gempa Turki, Kepala BMKG Beberkan Zona Wilayah Rawan Bencana Sejenis di Indonesia
Gempa telah menewaskan lebih dari 50.000 orang di Turki dan Suriah.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lebih dari 1,5 juta orang kehilangan tempat tinggal akibat gempa bumi.
“Mereka tinggal di tenda, kota kontainer, dan bahkan kereta api,” kata Teresa Bo dari Al Jazeera, melaporkan dari Iskenderun.
“Keluarga yang tinggal di kereta mengatakan bahwa mereka tidak punya tempat tujuan… dan itu memberikan perlindungan dan perlindungan dari hawa dingin di malam hari.”
Cerita penyintas gempa
Emine Ates, yang tinggal di kereta bersama ketiga anaknya, mengatakan mereka sudah berada di sana selama hampir sebulan.
Baca juga: 22 Orang Suriah Tewas Akibat Kolera yang Mewabah pasca Gempa Turki dan Suriah
“Kami tidak tahu berapa lama kami akan tinggal di sini, tetapi jika mereka menutup kereta, kami harus pergi ke tenda,” katanya kepada Al Jazeera.
“Semoga tidak ada yang pernah melihat malam seperti itu lagi [ketika gempa bumi terjadi]," ungkapnya.
"Itu adalah neraka. Semua orang meninggalkan rumah mereka dengan tergesa-gesa untuk bertahan hidup.”
Suzan Kocak, pengungsi lainnya, mengatakan suaminya bekerja di perusahaan kereta api, itulah sebabnya mereka memilih pindah ke sana.
“Rumah kami rusak. Ini tempat kerja suamiku," tuturnya.
"Kami datang ke sini untuk mencari perlindungan. Kami bersyukur mereka memberi kami gerbong kereta,: katanya kepada Al Jazeera.
Baca juga: Kerusakan Akibat Gempa Turki Diperkirakan Lebih dari 34 Miliar Dolar AS
Gempa kuat kembali guncang Turki-Suriah
Pekan lalu, gempa berkekuatan 5,6 SR lainnya melanda kota Yesilyurt di provinsi Malatya, menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai puluhan lainnya.
Gempa tersebut menyebabkan beberapa bangunan yang rusak ambruk.
Keadaan darurat selama tiga bulan diumumkan oleh otoritas Turki di provinsi-provinsi yang terkena dampak gempa.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)